Wagub Jabar, Uu Ruzhanul Ulum
Cianjur.Internationalmedia.id.-Fenomena kecanduan
gawai pada anak menjadi perhatian Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat
(Jabar). Pembatasan pengunaan gawai pada anak harus dilakukan untuk melindungi
anak dari kecanduan gawai.
Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum menyatakan,
orang tua punya peran penting dalam membatasi penggunaan gawai, khususnya
membatasi konten dan informasi yang tidak layak untuk anak.
"Pendidikan merupakan benteng moral bagi
mereka. Guru dan orang tua harus memberikan pendidikan tekstual dan
kontekstual. Jangan lupa berikan pendidikan ukhrawi," kata Wagub dalam
webinar Kegiatan Penyebab Adiksi Gawai pada Anak dari Kabupaten Cianjur, Selasa
(23/3/2021).
Wagub menuturkan, gawai bak pisau bermata dua. Jika
digunakan dengan baik, gawai dapat menjadi sumber informasi dan pembelajaran
bagi anak. Sebaliknya, jika tidak digunakan dengan bijaksana, gawai dapat
berdampak negatif pada anak-anak.
Pembatasan dan pengawasan orang tua amat penting
dilakukan. Apalagi, saat ini, banyak informasi bohong atau hoaks, pornografi,
dan konten kekerasan, yang dapat diakses oleh anak melalui gawai, khususnya di
media sosial.
"Memang tidak bisa dipungkiri, bahwa dengan
terkoneksi internet, anak- anak bisa mudah mengakses berbagai informasi dan
ilmu pengetahuan. Namun, dari kemudahan tersebut, ditemui masalah serius,"
ucapnya.
"Diawali dari penyebaran konten-konten negatif,
juga adanya berita hoaks, gim, konten video, sehingga situasi dan kondisi
seperti ini memiliki efek negatif yang luar biasa," imbuhnya.
Menurut Wagub, ada sejumlah indikasi anak kecanduan
gawai. Mulai dari sering berdiam di kamar, bermain gawai lebih dari enam jam
per hari, sampai mudah gelisah saat tidak bermain gawai. Orang tua dituntut
peka membaca indikasi tersebut.
Jika anak terindikasi kecanduan gawai, kata Wagub,
orang tua harus meningkatkan intensitas komunikasi dengan anak, habiskan waktu
bersama lebih banyak, dan memberi kesibukan kepada anak dengan hal-hal positif
seperti les musik.
"InsyaAllah menambah kedekatan orang tua dan
anak. Anak jangan dibiarkan diam di kamar terus," tuturnya.
"Senang olahraga, silahkan didorong mau main
bola, badminton, pingpong. Senang silat didorong juga. Sehingga usia 17 tahun
ke bawah ada kesibukan, dan kesibukan pun positif sehingga turut pula membentuk
karakter anak," tambahnya.
Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar, kata Wagub,
menggagas program Setangkai untuk mencegah fenomena kasus anak kecanduan atau
adiksi terhadap gawai.
Selain itu, Wagub juga mengajak semua lapisan
masyarakat untuk turut serta mencegah anak kecanduan gawai. Hal itu perlu
dilakukan karena masa depan Indonesia, khususnya Jabar, berada di tangah
anak-anak saat ini.
"Oleh karenanya dengan kegiatan kali ini, kami
memberikan warning, pemberitahuan kepada orang tua lewat PKK, Posyandu, untuk
diinformasikan terkait bahaya gawai pada anak," katanya.(Ter)