Gudang Logistik
Bandung.Internationalmedia.id.- Kelangkaan alat
kesehatan menjadi halangan terbesar bagi tenaga medis selama pandemi COVID-19.
Lonjakan kebutuhan alat kesehatan, baik dari rumah sakit dan fasyankes, secara
bersamaan menjadi faktor penyebabnya.
Kelangkaan alat kesehatan bagi tenaga medis tak
hanya menghambat pelayanan medis, tetapi juga berpotensi menyebabkan tenaga
kesehatan (nakes) dan petugas kesehatan terpapar COVID-19 saat bertugas.
Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat
(Jabar) merespons situasi tersebut dengan memasukkan fitur Logistik dalam
aplikasi Pikobar(Pusat Informasi dan Koordinasi). Dengan fitur tersebut, nakes
di fasyankes maupun Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di Jabar dapat mengirim permohonan
pengadaan alat kesehatan.
Koordinator Sub Divisi Logistik Satuan Tugas
(Satgas) Penanganan COVID-19 Jabar Sri Endang Marwati yang juga Sekretaris
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jabar mengatakan, fitur tersebut
mempermudah distribusi alat kesehatan ke kabupaten/kota maupun fasyankes.
“Koordinasi antar organisasi perangkat daerah
pemangku logistik COVID-19 menjadi lebih mudah dilakukan dengan adanya
Pikobar," kata Sri.
"Permohonan logistik COVID-19 dari seluruh
rumah sakit, puskesmas, klinik maupun instansi lainnya di 27 daerah di Jabar
dengan cepat dan transparan bisa ditindaklanjuti, mulai dari manajemen
administrasi hingga penerimaan pelaporannya,” imbuhnya.
Hingga saat ini, Satgas Penanganan COVID-19 Jabar
sudah menyalurkan lebih dari 1 juta masker medis dan perlengkapan APD Set
lainnya ke berbagai rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan di Jabar.
Pengajuan permohonan alat kesehatan via Pikobar
berjalan dengan cepat. Proses pendataan dan pengajuannya pun lebih mudah, kini
nakes bisa melacak status permohonan logistik yang diajukan, mengetahui daftar
logistik yang tersedia, dan melaporkan penerimaan dan penggunaan.
Nakes dapat mengajukan kebutuhan logistik dengan
memilih fitur logistik di aplikasi Pikobar, ataupun dengan mengakses langsung
laman Logistik Pikobar. Permohonan logistik via Aplikasi Logistik Pikobar juga
dilengkapi dengan ketersediaan Hotline Logistik Pikobar untuk melayani aduan
maupun pertanyaan dari pemohon.
Kepala Bidang P2PM Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta
Meisera Pramayanti mengatakan, fitur logistik dalam aplikasi Pikobar sangat
memudahkan pihaknya untuk mengatasi kesulitan penyediaan alat kesehatan bagi
nakes.
“Kami sangat bersyukur dengan adanya Aplikasi
Logistik Pikobar ini karena sangat membantu kami di Kabupaten Purwakarta saat
kesulitan mencari bantuan logistik, proses pengajuannya cepat dan mudah,”
tuturnya.
Sampai saat ini, Pikobar sudah menerima sekitar 750
permohonan dari rumah sakit rujukan dan nonrujukan, puskesmas, klinik, maupun
instansi lainnya di Jabar.
Tak hanya dimanfaatkan dalam penyaluran bantuan
logistik yang lebih transparan, kini Aplikasi Pikobar 2.4 yang telah dirilis
pada Februari 2021 dilengkapi dengan ragam fitur pendukung kedaruratan pandemi,
meliputi notifikasi zona risiko, cek fakta berita lewat fitur Saber Hoaks,
perbaikan tampilan UI, juga tab pencarian yang memudahkan pengguna menjelajahi
informasi terkini soal COVID-19.
Jabar Digital Service akan terus berupaya
menyempurnakan Aplikasi Pikobar untuk bantu optimalkan layanan kesehatan dan
penanganan pandemi di Jabar. Ikuti informasi perkembangan penanganan COVID-19
terkini di Jawa Barat dengan mengunduh aplikasi Pikobar di Playstore dan
Appstore.(Lys)