Sekda Pemprov Jabar, Setiawan Wangsaatmaja
Bandung.Internationalmedia.id.-Ekonomi kreatif
(ekraf) menjadi salah satu mesin pemulihan ekonomi Jawa Barat (Jabar). Geliat
sektor ini bakal berkontribusi besar terhadap perekonomian Jabar yang sempat
terpuruk karena pandemi COVID-19. Apalagi, Jabar merupakan provinsi terdepan
dalam pengembangan ekraf.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada
2016, kontribusi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ekraf Jabar mencapai
Rp191,3 triliun atau 20,73 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB) ekraf
nasional.
Kontribusi ekspor ekraf Jabar mencapai 6,38 juta USD
atau 31,93 persen dari total ekspor ekraf nasional. Jumlah usaha ekraf yang
bergerak di Jabar mencapai 1,5 juta unit dengan menyerap tenaga kerja sekitar
3,8 juta.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jabar Setiawan
Wangsaatmaja menyatakan, untuk bertahan dan tumbuh di tengah pandemi COVID-19,
pelaku usaha kreatif dituntut beradaptasi. Adaptasi mesti dimulai dari kajian
dan pendataan yang komprehensif.
“Inovasi dalam strategi dan kebijakan akan menjadi
efektif bila didasari oleh kajian dan pendataan ekonomi kreatif yang baik. Masa
pandemi ini memperlihatkan betapa lemahnya kita dalam hal data,” kata Setiawan.
Setiawan pun berharap Komite Ekonomi Kreatif dan
Inovasi (KREASI) Jabar, yang dibentuk di tengah pandemi COVID-19, dapat
melahirkan inovasi sebagai solusi permasalahan ekraf di Jabar.
“KREASI Jabar harus dapat menghadirkan solusi bagi
permasalahan ekonomi yang timbul di masa pandemi ini lewat kolaborasi dengan
Disparbud (Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar) dan OPD (Organisasi Perangkat
Daerah) lain yang terkait dengan ekraf,” ucapnya.
Kepala Disparbud Jabar Dedi Taufik mengatakan,
pihaknya sudah melakukan kajian dan pendataan ekraf dengan cukup komprehensif.
Salah satunya mencatat pelaku usaha kreatif yang terdampak pandemi COVID-19.
“Kami telah mencatat terdapat 14.991 pelaku ekonomi kreatif
di Jawa Barat yang terkena dampak dari pandemi COVID-19. Para pelaku ini
menjadi sasaran dari Disparbud Jabar dalam menjalankan program-program ekonomi
kreatif seperti Ekraf Film Festival, Gelar Produk Ekonomi Kreatif (GEKRAF), dan
Virtual Talkshow,” kata Dedi.
Guna memperkuat data ekraf, menurut Dedi, Disparbud
Jabar menyusun buku Infografis Ekonomi Kreatif Jawa Barat, Katalog Produk
Ekonomi Kreatif Jawa Barat, dan mendukung pembuatan buku Peluang dan
Rekomendasi Pengembangan Ekonomi Kreatif (PROSPEK) Jawa Barat oleh KREASI
Jabar. Buku tersebut disusun berdasarkan hasil kajian dan pendataan yang
dilakukan Disparbud Jabar.
Setiap buku memiliki fokus konten yang berbeda-beda.
Buku Infografis Ekonomi Kreatif berfokus pada potensi subsektor unggulan
ekonomi kreatif setiap kota dan kabupaten di Jabar, terutama dari aspek jumlah
pelaku usaha dan kontribusi ekonomi.(Ter)