Bandung.Internationalmedia.id.-Gubernur Jawa Barat
(Jabar) Ridwan Kamil menerima kunjungan kerja Badan Legislasi (Baleg) DPR RI
sekaligus memberikan paparan implementasi UU Nomor 18 Tahun 2012 tentang
Pangan, di Aula Timur Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (25/1/2021).
Kepada rombongan Baleg DPR RI yang dipimpin oleh
Wakil Baleg DPR RI Willy Aditya, Kang Emil --sapaan Ridwan Kamil-- mengatakan
bahwa pertanian dan pangan merupakan salah satu sektor yang bertahan bahkan
tumbuh di masa pandemi global COVID-19.
Bersamaan dengan meningkatnya adaptasi digital
karena pandemi, Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar pun fokus mendorong
inovasi dalam penerapan Pertanian 4.0 di Jabar.
"Digital mempercepat visi-misi UU ketahanan
pangan ini. Pangan ini akhirnya menjadi orientasi kami untuk memastikan Jabar
menjadi sebuah provinsi swasembada. Revolusi digital ini kami praktikkan ke
seluruh urusan pangan, misalnya memberi makan (ternak) pakai hp," ucap
Kang Emil.
Di Kabupaten Indramayu, ia mencontohkan, memberi
makan lele sudah menggunakan hp melalui aplikasi E-Fishery. Dari aplikasi di
hp, sensor akan menggerakkan mesin yang mengeluarkan makanan.
Selain itu, ada juga teknologi Fish Finder di
Kabupaten Sukabumi. Aplikasi dengan memanfaatkan satelit ini akan mencari titik
lokasi berkumpulnya ikan.
Yang paling canggih, menurut Kang Emil, adalah Si
Perut Laper alias Sistem Informasi Peta Peruntukan Lahan Perkebunan. Si Perut
Lapar pun termasuk satu dari delapan inovasi Jabar dalam Innovative Government
Award 2020.
"Aplikasi itu canggih, klik koordinat, akan
jelaskan (lahan) ini cocoknya untuk ditanam apa. Dengan begitu, produktivitas
dan pendapatan naik. Ini best practice yang layak dinasionalkan, terutama bagi
petani yang tidak tahu menanam apa," ucap Kang Emil.
Inovasi Jabar lainnya untuk mendukung digitalisasi
pangan antara lain Talisa (Pusat Digital & Distribusi Desa), Pertanian
Infus, hingga program Petani Milenial.
"Bulan depan, kami launching Petani Milenial.
Anak-anak milenial diberi pinjaman lahan ribuan meter untuk menanam apa yang
kami suruh. Mereka tidak usah pusing menjual ke mana, karena kami yang beli.
Kami sudah buat forum off taker-nya," kata Kang Emil.
Kepada rombongan Baleg DPR RI, Kang Emil juga
menjelaskan kesiapan Jabar dalam implementasi UU Nomor 18/2012 tentang Pangan.
Selain menyusun Pusat Komando Ketahanan Pangan, pihaknya juga saat ini tengah
mematangkan Rancangan Peraturan Gubernur (Pergub) tentang Rencana Pangan Jabar
Tahun 2020-2024.
"Saya sedang persiapan Pergub untuk
implementasikan UU Nomor 18 Tahun 2012. (Ruang lingkup terkait) produksi
pangan, cadangan pangan, ekspor-impor, kebutuhan konsumsi pangan, distribusi,
hingga penganekaragaman pangan," tutur Kang Emil.
"Kami ada Gerakan Mendukung Diversifikasi
Pangan Provinsi Jabar, mulai dari kampanye diversifikasi pangan hingga gerakan
pangan lokal," tambahnya.
Kang Emil pun menjelaskan, mind maps atau pemetaan
kebijakan ketahanan pangan di Jabar berkaitan dengan digital, emergency (kedaruratan),
swasembada, dan Zonasi Ketahanan.
"Saya simpulkan bahwa visi-misi di UU Nomor 18
Tahun 2012 tentang pangan ini sedang kami terjemahkan. Kelebihannya, kami punya
big data," ujar Kang Emil.
Sementara itu, Wakil Ketua Baleg DPR RI, Willy
Aditya mengatakan, dirinya terkesan dengan Si Perut Lapar. Ia pun mengapresiasi
berbagai inovasi Jabar dalam mendukung implementasi UU tentang pangan.
"Ketika ada inovasi baru, melahirkan
tranformasi. Kami dari DPR RI khususnya Baleg, mengapresiasi ini. Saya paling
terkesan dengan Si Perut Laper, (menjelaskan) tanah ini cocok ditanam apa.
Harusnya semua kementerian/lembaga terkait, provinsi, kabupaten/kota, memiliki
hal itu sehingga masalah konversi lahan bisa kita atasi," ucap Willy.
Terkait agenda kunjungan kerjanya, ia berujar bahwa
rombongan telah mendapat gambaran terkait apa yang sudah dilakukan dan
dijalankan Jabar dari UU Nomor 18/2012.
"Kami dapat (penjelasan) skema luar biasa, dari
ketersediaan pangan, inovasi, proses distribusi, hingga masalah lahan,"
kata Willy.
"Regulasi pun harus mampu melihat (potensi
digitalisasi pangan) itu jauh ke depan. Spiritnya, kami jadi fasilitator.
Digitalisasi itu harus didorong dengan regulasi yang kompatibel dan
kondusif," tutupnya.
Turut hadir dalam acara ini antara lain Kapolda
Jabar Irjen Pol. Ahmad Dofiri, Pangdam III/Siliwangi Nugroho Budi Wiryanto,
Ketua Bappeda Jabar Taufiq Budi Santoso, hingga anggota Baleg DPR RI dari
Fraksi Partai Golkar Nurul Arifin.(Ter)