Jakarta.Internationalmedia.id.-KRI Tawau kembali mengantarkan para alumni pelajar Community Learning Center (CLC) Sabah dan Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) melanjutkan pendidikan mereka ke Indonesia.
Sejumlah 167 alumni berangkat menuju Pelabuhan
Tunontaka Nunukan, Kalimantan Utara menggunakan KM. Purnama Express
(11/01/2021).
Para alumni terdiri dari 82 peserta laki-laki dan 85
peserta perempuan merupakan para penerima beasiswa dari berbagai jalur antara
lain: Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) sebanyak 133 orang pelajar, Afirmasi
Pendidikan Tinggi (ADIK) sebanyak 1 orang pelajar, dari yayasan/sekolah
sebanyak 32 orang pelajar dan jalur mandiri sebanyak 1 orang pelajar.
Mereka nantinya akan ditempatkan di beberapa sekolah
mitra yang sudah dipersiapkan, yang tersebar di berbagai wilayah provinsi di
Indonesia antara lain: Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, NTB,
Bali, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Utara.
Program ini merupakan kegiatan tahunan hasil
kerjasama pihak Kemdikbud RI dengan Perwakilan RI di Malaysia, Sekolah Indonesia
Kota Kinabalu (SIKK) beserta Yayasan Sabah Bridge (SB) sebagai inisiator.
Seluruh peserta telah menjalani program pembekalan
yang dipersiapkan oleh pihak panitia di Shan Shui Resort Tawau. Para peserta
juga telah menjalani rapid testi antigen dengan hasil non reactive.
Proses pemberangkatan pun menerapkan SOP kesehatan
yang ketat seperti penerapan aturan jaga jarak, pemakaian masker wajah,
pemakaian hand sanitizer dan lain sebagainya, baik peserta maupun staf yang
bertugas.
Repatriasi dibidang pendidikan ini selain
memungkinkan bagi anak-anak PMI yang kebanyakan lahir dan besar serta tinggal
bersama orang tua mereka yang bekerja di di Sabah, untuk dapat kembali ke tanah
air secara legal dan melanjutkan pendidikannya di Indonesia. Repatriasi ini
juga turut mengurangi jumlah WNI ilegal di luar negeri khususnya di Malaysia.
Hingga tahap yang ke-3 ini, sebanyak 360 orang
alumni pelajar sudah diberangkatkan untuk melanjutkan pendidikan di Indonesia,
dari total sekitar 603 peserta yang terdaftar untuk tahun 2020.
Proses pelaksanaan pemberangkatan terpaksa tertunda
hingga masuk tahun 2021 karena adanya kebijakan “Pembatasan Pergerakan"
oleh Pemerintah Malaysia akibat wabah Pandemi COVID-19. Peserta lainnya akan
segera diberangkatkan setelah administrasi dan pengurusan keimigrasian selesai.(lysmar)
(Sumber: KRI Tawau)