Notification

×

Iklan

Iklan

Transparansi dan Predictability in Doing Business di Kenya Menarik Banyak Bisnis Internansional

Senin, 14 Desember 2020 | 14:49 WIB Last Updated 2020-12-14T07:49:53Z


​Jakarta.Internationalmedia.id.-
Dubes RI untuk Kenya, Dr. Mohamad Hery Saripudin menyatakan, KBRI ingin mempelajari kembali kisah sukses Indomie dalam membuka usaha di Kenya, hingga menjadi salah satu merk mi instan terpopuler di Afrika.

 

Hal ini dikemukakan, mengawali diskusi dengan manajemen Indomie Kenya dalam kunjungan perkenalannya ke pabrik Indomie di kota Mombasa, di Kenya Bagian Timur. Senin,(7/12/2020).

 

Menanggapi Dubes Hery, General Manager Indomie Kenya, Agus Susanto, menyampaikan bahwa Kenya telah mencapai banyak sekali kemajuan dalam hal kemudahan berbisnis.

 

“Apa yang dilakukan pemerintah Kenya dalam mendorong transparansi dan memberikan predictability in doing business di Kenya, mulai dari ketenagakerjaan, perpajakan, dan urusan administrasi lainnya, telah membuat banyak bisnis internasional melirik Kenya sebagai pintu masuk ke Afrika", Agus menambahkan.

 

Lebih lanjut, Dubes Hery juga menyampaikan prioritas kerja yang diinstruksikan Presiden Joko Widodo kepadanya, salah satunya terkait peningkatan hubungan ekonomi antara Indonesia dan Kenya.

 

“Dalam kesempatan ini, selain untuk menunjukkan kepedulian KBRI Nairobi terhadap entitas bisnis Indonesia dan WNI di Kenya, kami juga bermaksud untuk mengajak Indomie Kenya membantu dan menjadi mitra KBRI dalam memfasilitasi dan mendorong masuknya lebih banyak bisnis Indonesia ke Kenya, di mana kesempatannya masih sangat terbuka lebar," jelas Dubes Hery. “Kami juga ingin sekali melihat lebih banyak lagi bisnis dari Indonesia masuk ke Kenya. Kami siap membantu, terutama dalam hal berbagi informasi terkait pasar dan bagaimana memulai bisnis di Kawasan ini", pungkas Agus.

 

Dalam kunjungan ini, Dubes Hery, beserta Ibu Zulfah Nahdliyati Saripudin, dan staf KBRI Nairobi juga diajak melihat keseluruhan proses pembuatan Indomie di fasilitas produksi yang menyuplai tidak hanya pasar Kenya, namun juga Uganda, Rwanda, Tanzania, dan sejumlah negara di Kawasan Afrika timur lainnya.

 

“Kami sangat senang bahwa sebagian besar bahan produksi sangat mudah kami source dari Kenya. Namun begitu, terdapat sejumlah bahan yang masih perlu kami impor langsung dari Indonesia," jelas Lukman Aris, Factory Manager Indomie Kenya. Abdullah, Production Department Head, menambahkan bahwa dalam masa pandemik saat ini, pabrik yang dibangun pada tahun 2013 ini memproduksi 430.000 bungkus perhari, 50% dari kapasitas produksi maksimal.(lysmar)


(Sumber: KBRI Kenya)

×
Berita Terbaru Update