Notification

×

Iklan

Iklan

Gibran, Pemimpin Baru, Harapan Baru, dan Solo lompatan Baru

Senin, 09 November 2020 | 16:36 WIB Last Updated 2020-11-09T09:58:56Z

 

Ir.Ivan PP

Oleh: Ir Ivan PP, Ketua DPP Bangkit Nusantara

 

Pada waktu mulai dikumandangkannya  Gibran Rakabuming Raka akan mencalonkan diri sebagai Calon Walikota Solo, saya juga salah seorang yang kurang sreg bahkan dalam hati menentang sama seperti kebanyakan orang. Politik Dinasti, Dinasti Politik, KKN, Aji mumpung, demikianlah satire publik , sayapun menyetujui dalam hati dan pikiran pada waktu itu.

 

Apalagi di Medan, Bobby Nasution juga mencalonkan sebagai Calon Walikota Medan. Genaplah kejengkelan dalam hati,  " Kenapa harus seperti ini ?". Tak terbendung rasa kecewa muncul.

 

Namun, setelah saya berkunjung ke 2 kota itu, Medan Kota kelahiran dan tempat saya dibesarkan, Solo kota leluhur istri saya/Mangkunegaran, mengkaji permasalahan yang ada, banyak diskusi dengan teman-teman disana. Akhirnya saya dapat mengerti  bahwa kalau Medan dan Solo mau lebih maju lagi  dan lepas dari keterikatan masalah selama ini, khususnya Medan, memang harus mereka berdua inilah yang perlu  diberi kesempatan  memimpin  di kota -kota ini.

 

Medan dalam 3 periode Kepemimpinan sebelumnya mulai dari Walikota Abdillah, Walikota Rahudman Harahap, dan terakhir Walikota  Dzulmi Eldin semuanya tersandung  kasus Korupsi/KPK dan berhenti ditengah jalan.

 

Terbayang sangat terganggunya pembangunan Kota Medan dalam kurun waktu yang panjang  gara-gara ini semua. Akhirnya masyarakat Kota Medan sendiri yang sangat rugi.Banyak pembangunan kota yg tidak berjalan sebagaimana mestinya.Jalan berlobang lobang sudah dilihat sendiri oleh Presiden Jokowi ketika berkunjung ke kota Medan.

 

Demikian juga Solo, meskipun tidak punya masalah seperti di Medan, tapi kalau dilihat dari potensi dan warisan budaya yang begitu tinggi serta warisan sejarah yg begitu kaya, seharusnya Solo majunya bisa lebih dari yg sekarang. Memang sejak kepemimpinan Pak Jokowi dan kemudian Pak Rudy, Solo memang bergerak maju terus. Tapi dalam analisa saya, banyak orang juga, dengan potensi besar  yg dimiliki Kota Solo, seharusnya majunya melompat bukan bergerak biasa.

 

Dua anak muda ini Gibran(33) dan Bobby (29), memang masih sangat muda dalam usia sebagai pemimpin publik/ masyarakat bila dibandingkan dengan kelaziman selama ini, meskipun latarbelakang pendidikan mereka cukup mumpuni. Tapi harus diakui pengalaman di dalam kepemimpinan politik memang belum ada.

 

Dan menjadi kader partai juga baru.Inilah yg banyak diragukan masyarakat dan jadi semacam kritik pedas  juga. Tapi saya akhirnya mendapat suatu jawaban yg meyakinkan di hati tentang keraguan-keraguan ini. Ya, benar memang mereka masih sangat muda, ya, benar memang mereka belum punya pengalaman di dunia politik, tetapi apa yang melekat di dalam diri mereka berdua, ini  yang menjadi sangat penting yaitu yang membuat mereka bila memimpin nanti akan memiliki Strongth Leadership(sebagai putra dan mantu Presiden.)

 

Strongth Leadership inilah yang menurut hemat saya sesuatu yang sangat dibutuhkan untuk Kota Medan keluar dari keterikatan masalah klasiknya selama ini dan Solo dapat melakukan lompatan kemajuan, bukan bergerak linear seperti biasa.

 

Bila sudut pandang berpikir seperti ini yg kita pakai pastilah mereda kritikan kita, bahkan mungkin balik menyetujui. Suatu hasil yang extraordinary diperoleh dari cara berpikir dan bertindak yang extraordinary pula. Medan tidak bisa diselesaikan dengan cara yang biasa. Memang Gibran, Solo dan Bobby Medan bukan urusan yang biasa. Solusinya harus Out of the Box".

 

Mari kita lihat sekarang tentang Gibran dan Solo.

 

Saya bertemu Gibran tgl 28 Oktober 2020 yang lalu di Solo dalam suatu acara yang kami Organ  Nusantara Bangkit adakan yaitu  "Masa Pandemi Gibran Peduli Seniman Solo; 15 Pelukis Solo melukis Gibran."

 

Saya mendengar langsung Mas Gibran memberi sambutan pada acara itu. Berdampingan dengan jarak yang dekat. Terus terang saya merasakan ada aura kepemimpinan yg kuat di dalam personalitinya Mas Gibran,  bukan sekedar karena statusnya sebagai anak Presiden. Tapi saya melihat  memang di dalam  dirinya sendiri  punya kharisma, potensi dan talenta yang besar yang dianugerahkan Tuhan kepada dia.

 

Tadi malam, Jumat 6 November, setelah melihat debat Perdana Calon Walikota Solo, saya semakin di yakinkan lagi bahwa Gibran Rakabuming Raka memang pantas diberi kesempatan  memimpin Kota Solo 2020-2025. Sekali lagi saya diyakinkan, bukan karena Mas Gibran anak Presiden tapi memang dirinya sendiri punya talenta dan potensi yang besar.

 

Kualitas jawaban-jawabannya sangat baik, mengalir, tertata dan sistematis.Meskipun menjawab dalam waktu singkat,namun bisa merangkum semua inti persoalan dalam kalimat- kalimat yang singkat dan tepat waktu. Sesuatu yang tidak mudah.

 

Jadi kalau Debat tadi malam itu  terdiri dari 5 Sesi maka siapapun pasti setuju Pasangan Gibran-Teguh mencukur habis Pasangan Bajo, telak, 5-0. Semoga.(*)

×
Berita Terbaru Update