Notification

×

Iklan

Iklan

Perkenalkan Batik, Dubes RI Promosikan Indonesia ke Duta Besar Kuba di Pyongyang Korea Utara

Sabtu, 10 Oktober 2020 | 19:51 WIB Last Updated 2020-10-10T12:51:00Z

Dubes Berlian Napitupulu Perkenalkan batik Indonesia

Jakarta.Internationalmedia.id.
-Duta Besar RI untuk Korea Utara, Berlian Napitupulu kembali melakukan aksinya untuk mempromosikan Indonesia kepada perwakilan asing.

 

Kali ini promosi Indonesia ditujukan kepada Duta Besar Kuba untuk Korea Utara, Jesús de los Ángeles Aise Sotolongo dan ibu bersama staf pada Kamis, 8 Oktober 2020 di Wisma Duta Besar KBRI Pyongyang.

 

Kegiatan diawali dengan tur singkat ke Galeri Mini Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia di halaman KBRI Pyongyang. Dalam kesempatan itu, Dubes Berlian menjelaskan profil singkat ekonomi, budaya dan wisata Indonesia melalui peta besar Indonesia, poster produk unggulan Indonesia, poster destinasi utama dan benda seni budaya yang terpampang di Galeri mini KBRI Pyongyang.

 

”Indonesia adalah negara besar di dunia. Dari segi penduduk, Indonesia nomor empat di dunia dengan jumlah 273 juta orang. Dari segi luas wilayah Indonesia adalah nomor 10 dengan luas daratan 1,9 juta km2 dan luas laut wilayah 3,5 juta km2.

 

Panjang Indonesia dari kota paling barat di Sumatra sampai kota paling Timur di Papua adalah 5.245 km yang ditempuh sekitar waktu 6-7 jam dengan pesawat terbang non-stop. Jarak itu kurang lebih sama dengan jarak antara Los Angeles dan New York di Amerika Serikat,” demikian Duta Besar Berlian Napitupulu memulai penjelasan.

 

Lebih lanjut Dubes Berlian menjelaskan bahwa Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki 17.500 pulau, diantaranya lima pulau terbesar, yaitu Papua, Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, dan termasuk Pulau Jawa yang berukuran sebesar Kuba dengan penduduk paling besar yaitu 155 juta orang.

 

Dubes Berlian juga menjelaskan tentang produk ekspor industri strategis Indonesia yaitu panser dan alat-alat berat buatan PT Pindad, pesawat CN 235 dan N 219 buatan PT Dirgantara Indonesia serta kapal laut Landing Patrol and Dock (LPD) buatan PT PAL.

 

Usai mengunjungi galeri mini KBRI Pyongyang, Dubes Berlian mengajak Dubes Kuba bersama istri dan diplomatnya ke Wisma Duta Besar RI untuk jamuan makan malam.

 

Di dalam kesempatan ini, Berlian menjelaskan dengan bangga tentang hal ihwal Batik yang merupakan warisan leluhur budaya Indonesia yang diakui UNESCO sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity).

 

”Sama seperti Guajabera yang merupakan baju khas Kuba, kami orang Indonesia sangat bangga dengan batik. Batik adalah pakaian yang dapat dipakai setiap hari atupun untuk acara penting dan resmi.

 

Ketika Indonesia memimpin Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun lalu, semua delegasi Indonesia memakai Batik, bahkan Sekjen PBB António Guterres dan beberapa orang lainnya ikut menggunakan Batik.

 

Batik tidak hanya sekadar pakaian atau garmen bagi bangsa Indonesia, tetapi merupakan suatu tradisi dan budaya. Ada negara lain mengklaim mereka memiliki batik, tapi apakah kata batik mempunyai makna dalam bahasa mereka? Saya pikir tidak, karena Batik berasal dari bahasa Jawa di Indonesia yaitu: ”mba” yang berarti membuat atau bidang kain dan ”tik” yang artinya titik. Jadi secara etimologis, Batik berarti melukis kain dengan titik-titik,” demikian ungkap Dubes Berlian.

 

Atas pertanyaan Dubes Kuba Sotolongo, Dubes Berlian menjelaskan bahwa setidaknya ada tiga jenis batik dari segi metode pembuatannya, yaitu batik cap, batik sablon/printing dan batik tulis.

 

Batik terindah tentunya adalah batik tulis, karena batik tulis itu unik dan hanya dibuat satu saja seperti sebuah lukisan masterpiece yang dibuat dalam beberapa hari atau minggu. Harganya mulai dari puluhan dollar sampai dengan ribuan dollar AS.

 

”Kita harus memanfaatkan setiap kesempatan untuk mempromosikan Indonesia di luar negeri, termasuk dalam jamuan makan malam. Walaupun di tengah keterbatasan akibat pandemi Covid-19, promosi Indonesia masih tetap bisa dilakukan dan tentunya dengan mematuhi segala protokol kesehatan yang berlaku di sini.

 

Justru di tengah pandemi ini kita harus kreatif untuk mempromosi ekonomi dan perdagangan, khususnya ekspor produk Indonesia guna  mendukung pemulihan ekonomi nasional”, demikian pungkas Dubes Berlian.(marpa)


Sumber: Pensosbud KBRI Pyongyang

×
Berita Terbaru Update