Notification

×

Iklan

Iklan

Kerugian akibat Demo Buruh dan Mahasiswa di DPRD Jawa Barat tidak Besar

Jumat, 09 Oktober 2020 | 17:00 WIB Last Updated 2020-10-09T10:00:43Z

Pagar yang rusak sudah diperbaiki kembali

Bandung.Internationalmedia.id.-
Kepala Bagian Umum Setwan DPRD Jabar Dr H Doddy Sukmayana menyatakan,  anggaran yang dipergunakan untuk memfasilitasi dan kerusakan aksi massa soal  Omnibus Law (UU Cipta Kerja)selama 3 hari, tidak besar. 


Demo tolak  Umnibus Law dilakukan elemen buruh dan mahasiswa sejak hari Selasa 6 Oktober 2020 hingga hari ini Jumat 9 Oktober 2020.

 

"Itukan sudah ada pos posnya, pos anggaran pengamanan dalam dan pos anggaran pengamanan luar," katanya di DPRD Jabar, Jumat (9/10/2020).

 

Untuk biaya kerusakan, jelas Doddy, tidak banyak yang perlu diperbaiki. Hanya las pagar yang patah saja, sekaligus mengecetnya.

 

"Beda dengan demo tahun kemarin, saat itu Setwan DPRD Jabar harus ganti pagar," jelasnya.

 

Pintu gerbang sekarang lebih aman, karena tembok penanam pagarnya, sudah tidak ada trapnya lagi.

 

"Kalau kemarin kan temboknya bisa dipanjat. Jadi pagarnya bisa digoyang. Sekarang sudah tidak lagi. Sekarang yang patah dan harus di las hanya pintu pagarnya saja," jelasnya.

 

"Catnya juga hanya cat biasa. Kan hanya cat pagar dan tembok luar," tambahnya.

 

Soal biaya makan, kata Doddy ditanggung bersama dengan Pemprov Jabar karena lokasinya juga berdekatan, ungkapnya.

 

Dikatakan, hari pertama, biaya makan petugas pengamanan sekitar 650 nasi boks. Hari kedua, 650 nasi boks.

 

Tanggung bersama yang dimaksud di atas, kalau nasi boks yang dikeluarkan 650, maka Pemprov beli 325 dan DPRD Jabar juga beli 325.

 

Biaya makan hari ketiga ungkap Doddy jumlahnya jauh di atas biaya makan hari pertama dan kedua. Mencapai 2.000 nasi boks.

 

"Nasi boks hari ketiga banyak, karena ada BKO (bawah kendali operasi). BKO dari Bali dan Kalimantan," katanya mengakhiri(Ter).


×
Berita Terbaru Update