![]() |
Thomas Sitepu di Press Room Pokja PWI Gesat-DPRD Jabar |
Bandung.Internationalmedia.id.-Macan tua, turun
gunung, Thomas Sitepu(73) aktivis Angkatan 66, tiba-tiba muncul di gedung DPRD
Provinsi Jawa Barat, Rabu(16/9/2020).
Ia membawa poster berwarna, ukuran 1x1 meter,
bertuliskan: Kagum dan Yakin, Doa di Tahun 2014. Agar Capres Jokowi dan
Mendesak Cawapres: LBP karena padanya kita yakin Seminar Bandung: Akbar Cosmas,
Endartono&KPPI Thomas Sitepu, Prof Obi Sinaga tetang Keprihatinan Bangsa:
Lalu kini dan Yang akan datang UUD 1945.
Berjalan tertatah tatah ditopang tongkat berkaki
empat, ia mencari anggota DPRD untuk menyampaikan isi hatinya tentang
keprihatinan bangsa saat ini.
Karena anggota Dewan masih Rapat Anggaran dan
Kunjungan Kerja di luar Bandung, Thomas diantar Kabag Humas ke Sekwan DPRD Jawa
Barat.
Kabag Humas DPRD Provinsi Jawa Barat, H Yedi Sunardi
menyatakan Thomas Sitepu menyerahkan surat yang diterima Sekretaris Dewan, Dr.
Hj Ida Wahida Hidayati, SE. SH.,M.Si di ruang kerjanya.
Thomas Sitepu, mantan anggota DPRD Jawa Barat
1971-1982 dan anggota Dewan Pertimbangan Pemuda Indonesia DPP KNPI ini kepada
wartawan di ruang wartawan Pokja PWI Gedung Sate-DPRD Jabar, gedung DPRD Jabar
menyatakan bahwa surat yang dia sampaikan itu merupakan”jeritan hati rakyat”.
Dalam surat yang ditujukan kepada Ketua DPRD dan
Fraksi-Fraksi DPRD Jabar itu di
![]() |
Thomas Sitepu bersama Kombang Siregar di Press Room |
antaranya menyebutkan bahwa Bantuan Tunai Langsung(BLT) atau bantuan dana terdampak Covid-19 dari Pemerintahan Jokowi, diberikan tidak merata.Bahkan banyak rakyat yang tidak kebagian.
Bahkan bantuan-bantuan kepada mahasiswa dalam maupun
luar Jawa Barat pada umumnya tidak sampai.Mereka menjerit tanpa bukti
sebagaimana yang diarahkan oleh Gubernur Jawa Barat.
Thomas datang ke gedung DPRD ini untuk mengingatkan
perilaku Gubernur yang dinilainya buruk karena aku tidak suka rakyat dibohongi.
Demikian pula saudaraku wakil rakyat jangan diam dan jangan menjadi pembohong
karena aku juga tidak suka atas perilakumu. Sebab, rakyat yang engkau wakili
sudah menitikkan air mata, kata Thomas.
Aksi tunggal Thomas Sitepu yang mengingatkan kita di
era orde baru ketika pada tahun 80-an dia berunjuk rasa dengan poster-poster ke
Istana Negara dimana Soeharto berkuasa.(Lys)