Notification

×

Iklan

Iklan

Komisi II DPRD Jabar minta Pemprov Segera Usut Kelangkaan Pupuk Bersubsidi

Selasa, 01 September 2020 | 20:35 WIB Last Updated 2020-09-04T09:42:24Z
Ketua Komisi II, Rachmay Hidayat Djati(foto:Tedi-Humas)

Bandung.Internationalmedia.id.- Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat meminta Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk segera mencari solusi, terkait terjadinya kelangkaan pupuk bersubsidi di sejumlah daerah.

Hal tersebut mengemuka pada kunjungan kerja Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat di UPTD Benih Padi dan Palawija Cihea, Kabupaten Cianjur Senin (31/8/2020).

Ketua Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat, Rachmat Hidayat Djati dan beberapa rekannya dari Dapil 10, Kabupaten Karawang dan Kabupaten Purwakarta menyatakan kekesalannya kepada para wartawan yang sering meliput di DPRD Jabar atas kelangkaan pupuk tersebut.

Kelangkaan itu terjadi menurut Rachmat di saat musim tanam para petani membutuhkan pupuk.

Hal semacam ini selalu berulang.Padahal, pabrik pupuk kujang milik BUMN juga terdapat dikabupaten Karawang wilayah Provinsi Jawa Barat.

Kelangkaan pupuk subsidi terjadi di sejumlah daerah dan kerap bertepatan dengan musim tanam. Oleh karena itu pihaknya meminta, Pemprov Jabar segera menindaklanjuti hal tersebut.

Komisi II di UPTD Benih Padi dan Palawija Cihea, Kabupaten Cianjur( foto Tedi-Humas)
Ketua Organisasi Petani, Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Jawa Barat, Otong Wiranata menyebutkan, petani di Kabupaten Subang, Indramayu dan Bekasi kesulitan mengakses pupuk urea bersubsidi karena kurangnya kuota atau alokasi pupuk yang diberikan Kementerian Pertanian.



"Memang saat ini beberapa kabupaten mulai agak sulit mendapatkan pupuk bersubsidi karena alokasi yang sudah mau habis. Beberapa kabupaten seperti Subang, Indramayu dan Bekasi, yang saya pantau malah sudah habis kuotanya,"

Pupuk Indonesia, selaku BUMN yang ditugaskan untuk menyalurkan pupuk bersubsidi, mencatat realisasi pupuk urea di Jawa Barat sudah mencapai 370.161 ton atau 95 persen dari alokasi yang ditetapkan Kementan sebesar 388.400 ton.

Otong menilai bahwa sulitnya petani mendapatkan pupuk karena turunnya kuota pupuk subsidi tahun 2020 yang ditetapkan Kementan. Pada tahun ini, kuota pupuk subsidi untuk Jawa Barat setelah realokasi sebesar 388.400 ton, sementara pada tahun lalu volumenya bisa mencapai lebih dari 500.000 ton.
(Lys)


×
Berita Terbaru Update