![]() |
GubernurJawa Barat Ridwan Kamil mengikuti rapat penanganan COVID-19 bersama para Menteri Kabinet Kerja,
|
Bandung.Internationalmedia.id.-Gubernur
Jawa Barat, Ridwan Kamil menyatakan siap membantu DKI Jakarta dalam hal ketersediaan
ruang isolasi rumah sakit.
Hingga
11 September 2020, tingkat keterisian rumah sakit rujukan COVID-19 di Jabar
sekitar 44,33 persen dan dinilai aman karena angka tersebut di bawah standar
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menetapkan tingkat keterisian rumah sakit
harus di bawah 60 persen.
“Jika ruang-ruang isolasi rumah sakit di Jawa Barat
dibutuhkan untuk DKI, maka kami dengan senang hati juga berkenan memberikan
dukungan (bantuan ruang isolasi),” ucap Ridwan Kamil dalam
rapat penanganan COVID-19 bersama para menteri Kabinet Kerja, Gubernur DKI
Jakarta, Wakil Gubernur Banten, dan pihak terkait lainnya, dari Gedung Pakuan,
Kota Bandung, Sabtu (12/9/20).
“Karena
selalu saya sampaikan, kita ini harus memperbanyak kolaborasi, kurangi kata
kompetisi, karena kita sama-sama NKRI,” tuturnya.
Pada
rapat ini, Kang Emil juga meminta pemerintah pusat untuk membantu daerah dalam
meningkatkan rasio pengetesan COVID-19, khususnya bagi Jabar yang memiliki
jumlah penduduk hampir 50 juta jiwa.
Menurut
standar WHO, pengetesan COVID-19 perlu dilakukan terhadap minimal 1 persen dari
total jumlah penduduk, sehingga masyarakat Jabar yang harus dites sebanyak
kurang lebih 500 ribu orang.
“Sampai
hari ini kapasitas kami hanya sanggup di 0,6 persen. Itu pun sudah luar biasa,
50 ribu pengetesan (metode PCR) per minggu. Tapi karena jumlah penduduk kami
banyak, maka persentasenya selalu terlihat lebih kecil (dari provinsi lain),”
kata Ridwan Kamil.
“Jadi,
kami mohon bantuan dari pemerintah pusat khususnya untuk Jawa Barat, yaitu
untuk meningkatkan stok (kit) PCR-nya dan alat-alatnya sehingga kami bisa
memenuhi syarat tadi (pengetesan standar WHO),” tutupnya.