Gubernur Jabar Rapay dengan Menko Bidang Marves, Luhut Panjaitan
Bandung.Internationalmedia.id.-Dalam rapat yang
dipimpin Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves)
Republik Indonesia (RI) sekaligus Wakil Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan
Pemulihan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan ini, Gubernur Jawa Barat,
Ridwan Kamil menjelaskan data terkait jumlah klaim biaya pelayanan COVID-19
rumah sakit rujukan COVID-19 di Jabar.
Total biaya klaim yang diajukan hingga saat ini
berjumlah lebih dari Rp1,2 triliun dari sekitar 23 ribu klaim pelayanan. Namun,
klaim yang terverifikasi merujuk Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor K.01/07/MENKES/446/2020
tentang Petunjuk Teknis Klaim Penggantian Biaya Pelayanan Pasien Penyakit
Infeksi Emerging Tertentu Bagi Rumah Sakit Yang Menyelenggarakan Pelayanan
COVID-19 itu baru 50 persen atau sekitar 11.300 klaim.
“Dari catatan kami di Jawa Barat, hampir 23 ribuan
(berkas klaim pelayanan COVID-19) yang diajukan, totalnya lebih dari Rp1,2
triliun. Tapi verifikasi yang sesuai baru 50 persen atau 11.300-an. Jadi, dari
23 ribu (klaim) itu 50 persennya masih bermasalah,” tutur Gubernur.
Ia berharap dengan adanya klaim dari rumah sakit,
pasien COVID-19 tidak dibebankan oleh biaya perawatan, apalagi bagi pasien yang
kurang mampu. Gubernur pun berharap pemerintah pusat melalui diskresinya bisa
mengupayakan agar sisi kemanusiaan lebih diutamakan dalam situasi darurat
kesehatan seperti saat ini.
“Mudah-mudahan juga (proses klaim) bisa lebih
dipermudah jika kekurangan-kekurangannya (saat diverifikasi) itu sifatnya
mungkin ketidakpahaman, bukan karena kesengajaan. Sehingga, jangan sampai
korbannya sudah (terkena) COVID-19, ditagihkan biaya yang sangat besar, apalagi
untuk mereka-mereka yang tidak mampu,” kata Gubernur.
Sementara itu, hingga kini masih terdapat 78 rumah
sakit di Jabar yang belum mengajukan klaim biaya perawatan pasien COVID-19. Ia
menegaskan bahwa pihaknya akan terus berkoordinasi mengecek rumah sakit
tersebut.
“Mudah-mudah setelah (rapat) ini semuanya jadi
lancar dan harapannya perspektif kita adalah perspektif pasien. Jadi, pasien
diharapkan jangan dibebani lagi pikirannya oleh administrasi prosedural, karena
negara sebenarnya hadir (membantu),” tambah Gubernur.
Dalam arahannya, Menko Marves RI Luhut Binsar
Pandjaitan meminta Gubernur Jabar membentuk tim khusus untuk memverifikasi
klaim biaya perawatan pasien COVID-19 dari rumah sakit di Jabar dengan bantuan
BPJS Kesehatan.
“Tim khususnya dibentuk saja, nanti saat Pak Ridwan
(Gubernur Jabar) ada di Depok atau sekitarnya itu untuk membantu verifikasi
semua rumah sakit, sehingga tidak ada lagi masalah cash flow ke depan.
Sekaligus dari BPJS daerah itu mungkin ikut membantu asistensi (rumah sakit)
supaya paham,” ucap Luhut.
Selain itu, Luhut mengatakan, akan ada tambahan 34
tempat tidur khusus untuk ICU di rumah sakit di Kota Depok. Tambahan tempat
tidur ini juga bisa digunakan bagi pasien COVID-19 dari daerah lain di Bodebek.
“Mulai efektif besok (30/9), ada 34 bed additional
untuk ICU di Depok. Jadi, untuk area Bogor saya kira bisa di-cover (di Depok).
Hari ini atau mungkin besok paling lambat nurse-nya akan masuk, kalau dokter
tidak ada masalah, kemudian obat kita ikutkan semua. Nanti, Pak Ridwan bisa
lihat (monitor ke lapangan),” kata Luhut.
“Dengan adanya tambahan 34 bed di Depok itu, saya
kira akan sangat membantu (penanganan COVID-19) di Bogor dan Depok,” katanya
mengakhiri.(Ter)