Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis (23/7/20). (Foto: Yogi P/Humas Jabar) |
Bandung.Internationalmedia.id.- Ketua Gugus Tugas
Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengatakan,
sebelum Surat Keputusan (SK) dari Pemerintah Pusat turun, pihaknya intens
menangani COVID-19.
"Karena SK-nya belum turun, maka gugus tugas
masih bekerja sampai ada SK baru. Jadi, enggak ada kekosongan, semua tetap apa
adanya," kata Kang Emil--sapaan Ridwan Kamil di Gedung Pakuan, Bandung, Kamis (23/7/20).
Dikatakan, saat ini, pihaknya fokus mencegah kasus
impor (imported case). Selain itu, pencegahan penularan di tempat risiko
tinggi, seperti destinasi wisata, pasar, dan stasiun, dilakukan dengan
menggelar tes masif.
"Karena banyaknya kasus impor dari orang luar
Jawa Barat, maka kita akan mengetatkan kedatangan-kedatangan dan keluar
orang-orang, dari dan keluar Jawa Barat. Begitu terkendali, Jawa Barat akan
jauh lebih baik," ucapnya.
Memasuki Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), kegiatan
ekonomi di Jabar mulai berjalan secara bertahap. Kang Emil mengatakan,
pembukaan kegiatan ekonomi disertai dengan pengendalian risiko penularan
COVID-19.
"Kajian kita, yang terkoreksi paling tinggi (di
angka) -4% itu industri, maka kemarin berita baik ada industri groundbreaking
di Subang, menandai mereka sudah optimis dengan pengendalian COVID-19 di Jabar
dan optimis dengan kualitas ekonomi industri," katanya.
Kinerja Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan
COVID-19 Jabar mendapat apresiasi dari sejumlah pihak. Salah satunya
meningkatnya elektabilitas Kang Emil berdasarkan hasil survei Indikator Politik
Indonesia.
Menurut Kang Emil, apresiasi tersebut mencerminkan
bahwa penanganan COVID-19 di Jabar berhasil.
"Kita kerja itu tidak untuk cari pujian,"
kata Kang Emil. "Orang mengapresiasi itu macam-macam. Ada yang bikin lagu
ke saya, mendoakan, ada yang bikin tiktok, bikin surat, ada yang juga menaikkan
elektabilitas. Jadi bagi saya itu hanya cerminan saja," imbuhnya.(Rel/Lys)