Notification

×

Iklan

Iklan

Gubernur Jabar Minta BUMD Agresif Di Masa Recoveri Ekonomi

Senin, 27 Juli 2020 | 16:44 WIB Last Updated 2020-07-27T09:44:55Z
Gubernur Jabar

Bandung.Internationalmedia.id.- Pandemi Covid-19 mendorong BUMD di Jawa Barat untuk bisa selamat mempertahankan usahanya sekaligus memanfaatkan sejumlah peluang bisnis yang tengah meningkat selama pandemi. Pemerintah Provinsi Jawa Barat pun terus memberikan pembinaan bahkan tekanan kepada BUMD-nya untuk selalu berinovasi.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan dalam recovery ekonomi pasca-pandemi, semua pelaku ekonomi di Jabar, khsususnya BUMD, diharapkan mengikuti keberhasilan Pemprov Jabar dalam mengendalikan pandemi. Kuncinya yakni kepemimpinan yang bersatu dalam kebersamaan. 

"Covid-19 memberikan pelajaran bahwa barang siapa tidak siap dengan disrupsi, dia akan menjadi pecundang. Barang siapa yang mampu selalu cepat melakukan adaptasi, dia jadi pemenang.

Semua BUMD ini harus proaktif menjadi pelaku utama untuk investasi sendiri dan mitra utama investasi luar," kata gubernur yang akrab disapa Kang Emil ini dalam diskusi online Pokja PWI Gedung Sate yang berjudul "Siasat Recovery Ekonomi BUMD Jawa Barat di Era AKB" Senin (27/7/2020).

Kang Emil mengingatkan selama enam bulan ini ada investasi sebesar Rp 57 triliun yang datang ke Jawa Barat. BUMD di Jawa Barat, katanya, harus memahami dan bekerja sama dengan para investor tersebut untuk mengelola manfaat dari investasinya.

Kang Emil mengatakan BUMD Jabar pun harus aktif menjemput para investor, termasuk para duta besar, pengusaha, di era Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) ini. Termasuk, katanya, berani menambah dan mengembangkan bisnis-bisnis yang berpotensi untuk menambah penghasilan daerah.

Kang Emil mengatakan setidaknya ada tujuh usaha yang berpeluang berkembang saat pandemi Covid-19. Pertama adalah peluang investasi perusahaan yang memindahkan usahanya ke luar Tiongkok.

Peluang kedua adalah BUMD membuka peluang swasembada kebutuhan dalam provinsi atau dalam negeri. Ketiga adalah pengembangan pariwisata yang digabungkan dengan pelayanan kesehatan layaknya di Singapura atau Penang.

Peluang keempat dibuat dengan memanfaatkan otomasi Revolusi Industri 4.0. BUMD di Jabar harus menerapkannya dengan melakukan digitalisasi layanan dan optimalisasi karyawannya. Kelima, peluang pengembangan usaha melalui pemanfaatan teknologi informasi.

Peluang keenam adalah bisnis ramah lingkungan dan berkelanjutan, contohnya melirik pemasaran kendaraan listrik atau energi terbarukan. Terakhir adalah memaksimalkan potensi pariwisata dan wisatawan lokal di Jawa Barat.

Kang Emil pun meminta BUMD agresif ikut melakukan perbaikan ekonomi, mengoptimalkan kinerja perusahaan hingga menjaring investor. Kang Emil meminta strategi dan inovasi bisnis yang dilakukan oleh direksi BUMD dalam dua pekan ke depan.(Rel/Lys)

×
Berita Terbaru Update