BATUBARA.Internationalmedia id.-Sebanyak 2000 lebih nelayan moderen dan nelayan tradisional di 7 Kecamatan Kabupaten Batubara Sumatera Utara sudah 2 minggu ini berhenti melaut berkaitan dengan merebaknya Virus Corona 19.
Saat ini mereka ada yang diam di rumah tanpa aktivitas dan ada juga yang memperbaiki alat-alat tangkap ikan mereka yang rusak di rumah masing-masing.
Mereka juga khwatir akan kebutuhan ekonomi tiap hari. Sebab, tanpa melaut para nelayan tidak mempunyai pendapatan sampingan untuk menghidupi keluarga terutama anak-anak mereka.
Sampai saat ini mereka sebagai pekerja nonformal belum menerima konpensasi dari Pemerintah.Sedangkan masa tinggal di rumah masih panjang hingga 29 Mei 2020 mendatang.
Harga Tinggi
Penomena ini membuat harga ikan mulai tinggi dijual di pasar. Sementara nelayan tradisional masih bisa menjual ikannya dipasar tradisional,namun bagi nelayan modern kewalahan menjual hasil tangkapan ikannya.
Hal ini dikarenakan beberapa Negara ada yang memberhentikan sementara ekspor udang dan ikan lainnya. Ini bagi Negara yang terkena wabah Virus Corona sehingga ikan tersebut tidak dapat di ekspor.
H.Atan Preman,70, salah seoranga pengusaha ekspor ikan di Pagurawan Medang Deras Batubara ketika dihubungi,Jumat (27/3/2020) mengatakan,sudah 2 minggu mereka tidak menampung ikan hasil tangkapan nelayan.
Hal ini mereka lakukan karena beberapa negara yang terimbas Virus Corona tidak mau menerima lagi, Untuk itu ekspor kami stop, katanya.
Dikatakan,bila itu terus terjadi maka seluruh nelayan yang berada di Kecamatan Medang Deras khususnya bisa-bisa kelaparan bahkan akan semakin sulit terutama dalam menghadapi Bulan Puasa tahun ini.
Perhatian Pemerintah sangat dibutuhkan untuk menjaga stabilitas kehidupan berbangsa minimalnya pihak Pemerintah memberikan kompensasi kepada Nelayan.
Sebagaimana diketahui, Desa Pagurawan merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Medang Deras
Kabupaten Batu Bara Provinsi Sumatera Utara.
Lokasi Desa Pagurawan terletak tidak jauh dari daerah pesisir pantai sehingga masyarakat setempat rata-rata bermata pencaharian sebagai nelayan pesisir.
Keadaan alam dan geografis yang mendukung menjadikan masyarakat di Desa Pagurawan meningkatkan produktivitasnya dengan menghasilkan hasil tangkap laut dan tambak demi memenuhi kebutuhan ekonomi setiap hari.
Berdasarkan hasil pengamatan awal bahwa mata pencaharian masyarakat di Desa Pagurawan adalah 90 % sebagai nelayan dan penambak ikan dan udang.
Faktor yang membuat masyarakat berprofesi sebagai nelayan dikarenakan wilayah Desa Pagurawan dekat dengan Pelabuhan Inalum.
Demikian juga halnya,Kecamatan Tanjung Tiram merupakan bagian dari wilayah kabupaten Batu Bara yang memiliki potensi dibidang perikanan dan masyarakat yang tinggal di daerah ini pada umumnya bekerja pada sektor perikanan, disamping pertanian dan usaha di bidang lainnya.
Kabupaten Batu Bara merupakan kabupaten yang potensi perikanan lautnya sangat produktif untuk dikembangkan dimasa yang akan datang.(Ter)
Saat ini mereka ada yang diam di rumah tanpa aktivitas dan ada juga yang memperbaiki alat-alat tangkap ikan mereka yang rusak di rumah masing-masing.
Mereka juga khwatir akan kebutuhan ekonomi tiap hari. Sebab, tanpa melaut para nelayan tidak mempunyai pendapatan sampingan untuk menghidupi keluarga terutama anak-anak mereka.
Sampai saat ini mereka sebagai pekerja nonformal belum menerima konpensasi dari Pemerintah.Sedangkan masa tinggal di rumah masih panjang hingga 29 Mei 2020 mendatang.
Harga Tinggi
Penomena ini membuat harga ikan mulai tinggi dijual di pasar. Sementara nelayan tradisional masih bisa menjual ikannya dipasar tradisional,namun bagi nelayan modern kewalahan menjual hasil tangkapan ikannya.
Hal ini dikarenakan beberapa Negara ada yang memberhentikan sementara ekspor udang dan ikan lainnya. Ini bagi Negara yang terkena wabah Virus Corona sehingga ikan tersebut tidak dapat di ekspor.
H.Atan Preman,70, salah seoranga pengusaha ekspor ikan di Pagurawan Medang Deras Batubara ketika dihubungi,Jumat (27/3/2020) mengatakan,sudah 2 minggu mereka tidak menampung ikan hasil tangkapan nelayan.
Hal ini mereka lakukan karena beberapa negara yang terimbas Virus Corona tidak mau menerima lagi, Untuk itu ekspor kami stop, katanya.
Dikatakan,bila itu terus terjadi maka seluruh nelayan yang berada di Kecamatan Medang Deras khususnya bisa-bisa kelaparan bahkan akan semakin sulit terutama dalam menghadapi Bulan Puasa tahun ini.
Perhatian Pemerintah sangat dibutuhkan untuk menjaga stabilitas kehidupan berbangsa minimalnya pihak Pemerintah memberikan kompensasi kepada Nelayan.
Sebagaimana diketahui, Desa Pagurawan merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Medang Deras
Kabupaten Batu Bara Provinsi Sumatera Utara.
Lokasi Desa Pagurawan terletak tidak jauh dari daerah pesisir pantai sehingga masyarakat setempat rata-rata bermata pencaharian sebagai nelayan pesisir.
Keadaan alam dan geografis yang mendukung menjadikan masyarakat di Desa Pagurawan meningkatkan produktivitasnya dengan menghasilkan hasil tangkap laut dan tambak demi memenuhi kebutuhan ekonomi setiap hari.
Berdasarkan hasil pengamatan awal bahwa mata pencaharian masyarakat di Desa Pagurawan adalah 90 % sebagai nelayan dan penambak ikan dan udang.
Faktor yang membuat masyarakat berprofesi sebagai nelayan dikarenakan wilayah Desa Pagurawan dekat dengan Pelabuhan Inalum.
Demikian juga halnya,Kecamatan Tanjung Tiram merupakan bagian dari wilayah kabupaten Batu Bara yang memiliki potensi dibidang perikanan dan masyarakat yang tinggal di daerah ini pada umumnya bekerja pada sektor perikanan, disamping pertanian dan usaha di bidang lainnya.
Kabupaten Batu Bara merupakan kabupaten yang potensi perikanan lautnya sangat produktif untuk dikembangkan dimasa yang akan datang.(Ter)