Notification

×

Iklan

Iklan

Profesor Satyanegara Luncurkan Buku "Teknologi Medis Masa Depan"

Rabu, 03 Desember 2025 | 09:15 WIB Last Updated 2025-12-03T02:15:38Z
Prof. Sigit H Samsu, Pui Sudarto, Prof Satyanegara, Dato Sri Tahir dan Suriadi Direktur Tzuchi Hospital, saat memberikan keterangan kepada media di Sheraton Grand, Gandaria City, Jakarta Selatan, Senin (1/12).

Jakarta.Internationalmedia.id-Profesor Satyanegara, ahli bedah saraf ternama di Indonesia, meluncurkan buku barunya, "Teknologi Medis Masa Depan", di Hotel Sheraton Grand Gandaria City, Jakarta Selatan. Senin (1/12/2025)

Saat ini  Satyanegara berpraktik di Rumah Sakit Tzu Chi Pantai Indah Kapuk (PIK), Rumah Sakit Mayapada di Jakarta Selatan, Rumah Sakit Mayapada di Tangerang, dan Rumah Sakit Satya National di Jakarta Utara.
 
Peluncuran buku ini bertepatan dengan Hari Ulang Tahunnya yang ke-87, beberapa tamu istimewa turut hadir, seperti ; Founder Mayapada Group, Dato Sri Tahir, Founder Pulau Untan Pui Sudarto, Pendiri FK UNEJ Sigit H. Samsu; ,Prof. Budi Susilo Soepandji, mantan Gubernur Lemhanas, dan Suriadi Direktur Umum Tzu Chi Hospital.

Dato Sri Tahir mengungkapkan rasa hormatnya yang mendalam kepada Profesor Satyanegara, seorang ahli bedah saraf yang telah membantu ribuan pasien sejak kembali ke Indonesia dari Jepang pada bulan September 1972.

Sementara itu, Ahli Bedah Saraf, Dr. Roslan Yusni Hasan, menyatakan bahwa buku Teknologi Medis Masa Depan, secara fundamental berbeda dari ilmu kedokteran kontemporer. 

Prof Satyanegara (tengah) bersama para dokter dan tamu kehormatan, usai peluncuran buku.

Ia membaca 38 halaman dan menyadari bahwa buku itu benar-benar memperluas pengetahuannya. Ia yakin buku ini akan memengaruhi perspektif, cara berpikir, dan pengambilan keputusan para dokter. 

Meskipun buku ini berfokus pada ilmu saraf, visi sang profesor lebih luas: ia memandang masa depan kedokteran. Sebagai pelopor dalam bedah saraf, ia adalah pelopor sejati.

Sejak 1968, Profesor Satyanegara telah mengabdikan dirinya untuk penelitian imuno terapi (terapi biologis yang menggunakan sistem imun tubuh sendiri untuk melawan kanker). 

Memang, imunologi terus berkembang, sebagaimana dieksplorasi dalam buku ini, dan buku ini mengartikulasikan masa depan kedokteran yang sangat personal, dengan obat-obatan yang dirancang khusus untuk pasien tertentu. 

Ahli bedah saraf dan ahli jantung akan menafsirkan buku ini dari berbagai perspektif. Kedokteran di masa depan akan sangat berbeda dari saat ini.

Bahkan di usianya yang lanjut, Profesor Satyanegara tetap produktif menulis, mengarang, dan menerbitkan karya-karya medis. Kontribusi ilmiahnya terhadap pengobatan modern dan bedah saraf tetap krusial bagi perawatan pasien saat ini. (RBS)

×
Berita Terbaru Update