![]() | |
| Sang Pelukis memperlihatkan karya dan menceritrakan kepada pengunjung |
Gelaran pameran dalam rangka memperingati 75 tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Tiongkok juga dalam rangka memperingati 620 tahun Perjalanan Laksamana Cheng Ho ke Barat.
Pameran berlangsung di Sekretariat Perhimpunan INTI, MGK Kemayoran – Office Tower B lantai 10, Jl. Angkasa kav.B6, Kemayoran Jakarta Pusat, Minggu(26/10).
Sejumlah moment penting, dalam ekspedisi Laksamana Cheng Ho, seperti menampilkan armada kapal, petualangan, atau interaksi budaya dengan wilayah yang dikunjungi tergambar dalam karya lukis yang ditampilkan pada pameran tersebut.
Yin Zhao Hui, perwakilan dari The Kunming Overseas Chinese Affairs Work Cultural Exchange Group menjelaskan bahwa pameran “Pelayaran Cheng Ho ke Barat” ini menampilkan seni sekaligus perjalanan budaya lintas ruang dan waktu.
Yin Zhao Hui mengatakan, armada Cheng Ho berkali-kali mengunjungi Jawa, Sumatra, dan tempat-tempat lain di Indonesia, serta menjalin hubungan persahabatan dengan penduduk setempat, mempromosikan pertanian, perdagangan, budaya, pendidikan, perawatan medis, dan perdagangan maritim.
“Armada ini juga menjadi saksi sejarah penting imigrasi Tiongkok ke Asia Tenggara dan mencatat babak gemilang dalam hubungan persahabatan antara Tiongkok dan Indonesia,” ujarnya.
Pelukis sekaligus kaligrafer Tiongkok ternama, Zhong Kaitian, kelahiran Kunming Provinsi Yunnan, berusia 84 tahun ini menceritakan bahwa kisah Cheng Ho, telah lama ia idamkan dalam bentuk lukisan. Sejak Tahun 2010, ia mulai merintis dan mengekspresikan kisah perjalanan Laksamana Cheng Ho, dan baru diselesaikan pada tahun 2023.
Menurut Zhong Kaitian, beberapa negara telah ia kunjungi sepanjang pelayaran Cheng Ho ke Barat, termasuk Singapura, Malaysia, Sri Lanka, Indonesia, dan Kenya. Dia melakukan penelitian mendalam tentang museum, situs yang terkait dengan pelayaran Cheng Ho.
Seluruh tempat ia refleksikan dalam gambar yang menawan, dan menampilkan lebih dari 300 adegan dan lebih dari 17.000 karakter, dengan panjang 500 meter, berat 360 kilogram dalam beberapa gulungan kanvas.
Kepada pengunjung Zhong Kaitian menceritrakan perjalanan demi perjalan di berbagai tempat, dan merefleksikan peradaban Tiongkok yang hingga kini masih tampak diberbagai negara yang dikunjungi Laksamana Cheng Ho.
Melihat Reproduksi panorama multi-sudut dari prestasi bersejarah pelayaran Cheng Ho ke Barat serta fitur geografis dan kondisi kehidupan masyarakat di negara-negara di sepanjang rute, dan mendengar kisah pelayaran Cheng Ho Barat, baik menyebarkan peradaban Tiongkok, dan menyampaikan perdamaian serta persahabatan serta berniaga, membuat gambar asyik ditonton.
Seperti diketahui, Laksamana Cheng Ho pertama kali mengunjungi Indonesia pada ekspedisi pertamanya di tahun 1405, berlabuh di Palembang dan Cirebon. Kunjungan awal ini didasari oleh misi militer untuk memberantas bajak laut dan misi diplomatik untuk menjalin persahabatan.
Laksmana Cheng Ho disebut-sebut sebagai laksamana yang memimpin pelayaran terbesar dalam sejarah umat manusia. Dalam buku Laksamana Cheng Ho: Panglima Islam Penakluk Dunia oleh Baha Zarkhoviche disebutkan bahwa lebih dari 30 negara telah dijelajahinya.
Cheng Ho memimpin lebih dari 200 awal kapal beserta 30.000 orang di dalamnya. Sosok Cheng Ho dikenal dengan diplomat ulung yang mampu membangun hubungan multilateral dengan beberapa kerajaan di dunia.
Tak hanya itu, Cheng Ho juga dikenal sebagai penyebar agama Islam. Pengaruhnya dalam menyebarkan Islam telah merambah hingga Asia Tenggara, khususnya dalam menyebarkan budaya dari Tiongkok ke Indonesia. (RBS)
