Notification

×

Iklan

Iklan

Rancangan APBD Perubahan 2025, Belanja Modal Naik 172,78 Persen

Senin, 11 Agustus 2025 | 16:47 WIB Last Updated 2025-08-12T10:04:00Z
Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan pada Rapat Paripurna Penyampaian Nota Pengantar Gubernur Raperda tentang APBD Perubahan Tahun 2025 di Ruang Rapat Paripurna DPRD Jabar, Kota Bandung, Senin (11/8/2025).

Bandung.Intenationalmedia.id.- Wakil Gubernur Jawa Barat, Erwan Setiawan menyatakan, dalam Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Perubahan APBD 2025 masuk babak baru, belanja modal naik 172,78 persen.

Nota pengantar Raperda disampaikan di Paripurna DPRD Jabar, pada Senin (11/8).

Ia juga menjabarkan, perubahan APBD diajukan karena beberapa sebab. Salah satunya mempertimbangkan realisasi APBD di Semester I.

Tercatat realisasi APBD semester I, pendapat daerah tembus Rp 14,25 triliun atau 45,96 persen. Untuk realisasi belanja daerah ada di angka Rp12,29 triliun atau 39,56 persen.

Kemudian, Wagub Jabar Erwan juga menjabarkan rancangan Perubahan APBD 2025, pendapatan daerah dirancang naik dari Rp 30,99 triliun menjadi Rp 31,09 triliun.

Rinciannya, pendapatan asli daerah dari Rp19,31 triliun menjadi Rp19,37 triliun. Pendapatan transfer dari Rp11,67 triliun menjadi Rp11,70 triliun. Dan pendapatan lain-lain tetap senilai Rp 23,19 miliar.

Perubahan signifikan ada di belanja daerah, pertama pendapatan daerah dari Rp 31,08 triliun menjadi Rp 32,23 triliun, atau naik Rp 1,16 triliun.

Rinciannya, belanja operasi turun dari Rp 20,16 triliun menjadi Rp 19,89 triliun. Lalu belanja modal naik drastis, dari Rp1,77 triliun menjadi Rp 4,83 triliun.

“Atau naik 172,78 persen, ” jelasnya.

Sementara untuk belanja tidak terduga turun dari Rp 1,15 triliun menjadi Rp 274,48 miliar, dan belanja transfer turun dari Rp 7,99 triliun menjadi Rp 7,24 triliun.

Sekda Jabar Herman Suryatman menambahkan, kenaikan belanja modal itu terdistribusi ke beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

“Terutama di Dinas BMPR terkait dengan pembangunan jalan jembatan. Kemudian di Disdik untuk rehabilitasi ruang kelas, kemudian ruang kelas baru, termasuk unit sekolah baru. Ada juga di dinas kesehatan, di dinas perhubungan, dan beberapa dinas lain,” cetusnya.

Sekda Herman juga merespon terkait realisasi pendapatan dan belanja Daerah. Menurutnya realisasi itu masih on the track.

“Kami akan dorong untuk melakukan lelang cepat, itu cuma untuk memacu realisasi, ” terangnya.(Ter)

×
Berita Terbaru Update