![]() |
Menpar Widiyanti saat terjun langsung membuang sampah dilokasi |
Manado, Internationalmedia.id - Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana menyebutkan aksi Gerakan Wisata Bersih (GWB) yang digelar di Kota Manado merupakan wujud komitmen bersama dalam menjaga serta meningkatkan kualitas dan keberlanjutan lingkungan di kawasan wisata.
"Gerakan Wisata Bersih (GWB), bukan sekadar seremoni simbolik. Ini merupakan langkah nyata dalam meningkatkan kualitas lingkungan kawasan wisata di seluruh Indonesia," kata Menteri Pariwisata Widiyanti dalam Aktivasi GWB yang ke-12 di Pantai Karangria, Manado, Sulawesi Utara, Jumat (8/8/2025).
Menteri Pariwisata yang hadir bersama Sekretaris Kementerian Pariwisata, Bayu Aji; Deputi Bidang Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata, Hariyanto; dan Asisten Deputi Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Pariwisata, Florida Pardosi, menyebut Kebersihan adalah salah satu aspek esensial yang mempengaruhi kemananan, kenyamanan wisatawan, reputasi destinasi, serta daya saing pariwisata nasional di tingkat global.
Melalui aksi ini, Menteri Pariwisata Widiyanti mendorong pembentukan satuan tugas kebersihan, pembangunan fasilitas sanitasi yang layak, serta penguatan sinergi bersama. Karena kunci keberhasilan gerakan ini terletak dari kolaborasi lintas sektor serta partisipasi aktif seluruh lapisan masyarakat.
Pelaksanaan Gerakan Wisata Bersih di Manado tidak terlepas dari peranan kolaborasi Kementerian Pariwisata dengan sejumlah pihak yaitu PT Elnusa Petrofin, PT Telkomsel, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, Pemerintah Kota Manado, serta masyarakat. Dikatakan Menteri Pariwisata Widiyanti hal ini menunjukkan komitmen dan konsistensi dalam membangun budaya kebersihan di destinasi wisata.
"Ini menunjukkan bahwa kepedulian terhadap kebersihan bukan lagi semata-mata tanggung jawab pemerintah melainkan tanggung jawab kolektif seluruh masyarakat," kata Menteri Pariwisata.
Sejalan dengan semangat gotong-royong, Kementerian Pariwisata juga berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan Kota Manado beserta sejumlah puskesmas dalam menghadirkan Cek Kesehatan Gratis bagi anak sekolah di SD GMIM 26 Sario dan Bakti Sosial Pengobatan Gratis di Pantau Karangria sebagai bagian dari Gerakan Wisata Bersih.
"GWB dan kegiatan Cek Kesehatan Gratis tersebut memiliki semangat yang sama. Mengunggah kesadaran masyarakat untuk hidup lebih sehat, lebih bersih, dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. Inilah fondasi sesungguhnya dari pembangunan pariwisata yang berkelanjutan," kata Menteri Pariwisata.
"Mari kita jadikan Gerakan Wisata Bersih sebagai awal perubahan dari Pantai Karangria. Kita bawa semangat ini ke seluruh Indonesia mewujudkan pariwisata yang bersih, sehat, dan membanggakan," ujar Menteri Pariwisata Widiyanti.
Gubernur Sulawesi Utara Yulius Selvanus mengatakan Gerakan Wisata Bersih menjadi pengingat bagi semua masyarakat Sulawesi Utara, khususnya Manado dan sekitarnya untuk bertanggung jawab dalam menjaga kebersihan daerahnya terutama membuang sampah pada tempatnya.
"Kita berharap nanti kabupaten/kota dan titik-titik pariwisata kita juga melakukan gerakan-gerakan yang sudah dicontohkan hari ini. Karena kita ketahui banyak sampah juga yang bisa didaur ulang. Jadi kita jaga untuk tetap indah dan sehat," kata Yulius.
Direktur Human Capital Management Telkomsel, Indrawan, menyampaikan keterlibatan Telkomsel dalam Gerakan Wisata Bersih Manado adalah wujud dari komitmen perusahaan untuk menjadi bagian dari solusi bersama dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan memperkuat ekosistem pariwisata Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan.
Partisipasinya juga menjadi refleksi dari visi Telkomsel untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang berdaya saing tinggi dan masa depan yang gemilang.
Sementara itu, Manager Corporate Communication & Relations PT Elnusa Petrofin Putiarsa Bagus Wibowo mengatakan partisipasi Elnusa Petrofin dalam gerakan ini sejalan dengan salah satu pilar utama Corporate Social Responsibility (CSR) kami yaitu “Petrofin Resik” yang secara khusus berfokus pada aspek pelestarian lingkungan dan kebersihan kawasan publik.
Sebagai informasi tambahan, dalam laporan pemeringkatan Travel and Tourism Development Index (TTDI) menyoroti tantangan Indonesia pada aspek health and hygiene. Indonesia mencatat skor 3,78. Angka tersebut masih di bawah rata-rata Asia Pasifik sebesar 4,53.
"Ini adalah pengingat bagi kita semua bahwa kebersihan tidak bisa diabaikan," ungkap Menteri Pariwisata.(RBS)