![]() |
Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, kunjungan kerja ke Kantorpos KC Boyolali |
Boyolali.Internationalmedia.id.- Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, melakukan kunjungan kerja ke Kantorpos KC Boyolali untuk memantau langsung proses penyaluran Bantuan Subsidi Upah (BSU) tahun 2025.
Kegiatan ini menjadi bentuk nyata pengawasan pemerintah terhadap pelaksanaan program bantuan sosial agar tepat sasaran, transparan, dan bebas dari penyimpangan. “Saya titip pesan kepada seluruh penerima, gunakan bantuan ini secara produktif. Jangan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat seperti judi online. BSU ini untuk bantu kebutuhan sekolah anak, sembako, dan kebutuhan rumah tangga,” ujar Gibran.
Didampingi Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer dan Wakil Menteri BUMN Aminuddin Ma’ruf, serta jajaran Direksi PosIND, Wapres menekankan pentingnya pemanfaatan bantuan secara bertanggung jawab. Wapres menegaskan bahwa bantuan pemerintah ini harus digunakan dengan bijak demi mendukung kesejahteraan masyarakat pekerja, khususnya yang memiliki penghasilan di bawah Rp3,5 juta per bulan.
Plt. Direktur Utama PosIND, Endy P.R. Abdurrahman, menyampaikan bahwa kunjungan Wapres merupakan bentuk kepercayaan pemerintah terhadap kesiapan PosIND dalam menyalurkan bantuan secara profesional.
“Kami bersyukur karena proses penyaluran BSU berjalan lancar tanpa antrean panjang ataupun kendala teknis. Ini menunjukkan kesiapan Kantorpos sebagai penyalur bantuan yang profesional. Dengan integrasi layanan digital dan fisik, kami memastikan bantuan tersalur tepat waktu dan tepat sasaran,” ujar Endy.
Dalam program BSU 2025, PosIND dipercaya menyalurkan bantuan kepada 8,5 juta dari total 17,3 juta pekerja penerima. Hingga 18 Juli 2025, Kantorpos KC Boyolali telah menyalurkan bantuan kepada 12.538 pekerja dari total target 18.366 penerima, atau setara 68,7%.
“PosIND mengedepankan akurasi dan efisiensi dengan memanfaatkan sistem dashboard internal, validasi data dari BPJS Ketenagakerjaan, serta dukungan teknologi digital melalui aplikasi Pospay,” lanjut Endy.
Direktur Bisnis Jasa Keuangan PosIND, Haris, menambahkan bahwa PosIND mengembangkan strategi penyaluran berbasis fleksibilitas layanan. “BSU bisa dicairkan di lokasi kerja seperti pabrik, juga di seluruh Kantorpos di Indonesia. Kami buka layanan setiap hari, termasuk Sabtu dan Minggu, hingga pukul 21.00. Kami ingin memastikan semua pekerja memiliki akses yang mudah, bahkan tanpa rekening bank,” ujarnya.
Aplikasi Pospay menjadi bagian penting dalam ekosistem digital PosIND. Selain untuk pengecekan status bantuan, aplikasi ini menyediakan fitur QR Code untuk pencairan dana yang aman dan cepat. Selain itu, PosIND juga memanfaatkan SMS dan WhatsApp Plus untuk memperluas jangkauan notifikasi bagi penerima, terutama di wilayah dengan akses digital terbatas.
PosIND menargetkan seluruh penyaluran BSU selesai sebelum 31 Juli 2025. Dengan mengandalkan kekuatan jaringan Kantorpos yang tersebar di seluruh Indonesia, serta sistem layanan digital yang andal, PosIND menunjukkan komitmennya sebagai mitra strategis pemerintah dalam menyalurkan bantuan sosial secara cepat, aman, dan akuntabel.
“Kepercayaan dari pemerintah menjadi motivasi bagi kami untuk terus berinovasi dan hadir sebagai solusi nyata bagi rakyat,” tutup Endy.(Ter)