![]() | |
Pertemuan antara Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana dengan Gubernur Bali Wayan Koster di Gedung Kertha Saba, Denpasar, Jumat (18/7/2025). |
Langkah ini merupakan respons atas beragamnya tantangan yang harus dihadapi di Pulau Dewata. Dimana Bali merupakan magnet utama kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara, di sektor pariwisata.
Sinergi tersebut diinisiasi saat pertemuan resmi antara Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana dengan Gubernur Bali Wayan Koster di Gedung Kertha Saba, Denpasar, Jumat (18/7/2025).
Menteri Widiyanti menegaskan bahwa Bali bukan sekadar destinasi, tetapi jantung dari pariwisata nasional yang perlu penanganan khusus dan terarah agar tetap relevan dan kompetitif di tengah dinamika global. “Jadi, izinkan kami menaruh perhatian khusus pada Bali,” ujar Menteri Pariwisata dalam kesempatan tersebut.
Menurut Menteri Widiyanti, sejumlah isu yang mendesak diantaranya keberadaan vila tanpa izin, ketimpangan pengembangan wilayah pariwisata, serta konversi lahan produktif yang harus dicegah.
Hal ini membutuhkan konsolidasi lintas sektor agar tidak hanya menyasar penertiban, tetapi juga pembenahan sistem yang lebih komprehensif.
“Kami mengapresiasi inisiatif pemerintah provinsi yang tidak hanya berkomitmen menata yang non-resmi, tetapi juga memverifikasi dan mengawasi akomodasi resmi agar tetap akurat dan terkini,” tegas Menteri Widiyanti.
Selain isu legalitas, Bali juga menghadapi tantangan pengelolaan infrastruktur pendukung, seperti kemacetan dan sistem pengolahan sampah yang masih perlu ditingkatkan.
Kawasan Bali Utara dan Bali Barat menjadi titik fokus pengembangan untuk mewujudkan pemerataan dan mengurangi tekanan pariwisata di wilayah selatan.
"Kami juga memahami bahwa saat ini terdapat tantangan di Bali terkait perilaku sebagian wisatawan. Kami akan terus mendorong edukasi wisatawan melalui kolaborasi dengan KBRI dan kanal-kanal lainnya khususnya dalam menyosialisasikan Dos and Don'ts yang sesuai dengan nilai dan ketentuan lokal," ujar Menteri Pariwisata Widiyanti.
Selain itu yang tidak kalah penting adalah upaya memperkuat promosi Bali secara konsisten. Meski Bali sudah menjadi top of mind, namun tetap perlu upaya-upaya untuk terus menjaga dan memperkuat promosi Bali.
"Kami berkomitmen untuk mendukung arah pengembangan wisata Bali yang sudah dirancang Pak Gubernur Wayan Koster bahkan untuk 100 tahun ke depan. Pariwisata Bali harus tumbuh dengan terarah, adil bagi masyarakat, dan lestari bagi generasi mendatang," ujarnya.
Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata Rizki Handayani menambahkan, akomodasi yang tidak memiliki perizinan merupakan salah satu isu yang menjadi perhatian besar Kementerian Pariwisata. Bersama sejumlah kementerian/lembaga, Kementerian Pariwisata telah berkoordinasi untuk melakukan langkah-langkah yang dibutuhkan.
"Kami sudah memiliki data yang telah ditindaklanjuti teman-teman dinas dalam melakukan pengawasan," ujar Rizki.
Sementara terkait promosi, Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata Ni Made Ayu Marthini mengatakan Kementerian Pariwisata telah menyiapkan calender of promotion Wonderful Indonesia untuk tahun 2026 sehingga dapat disinergikan dengan program promosi dari Pemprov Bali.
"Kami juga sudah berbicara dengan airlines dan kami akan berkoordinasi dengan Kemenhub dan mengimbau seluruh airlines yang terbang ke Bali untuk menayangkan Dos and Don'ts sebagai informasi bagi wisatawan yang akan datang ke Bali," ujar Made.
Gubernur Bali Wayan Koster mengapresiasi kunjungan Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana bersama jajaran yang secara khusus membahas berbagai isu pariwisata Bali.
"Dan itu memang sangat dibutuhkan. Apa yang dipaparkan Ibu Menteri sangat tepat, menjawab berbagai isu krusial di Bali terutama dalam mendukung pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan dan semoga bisa segera ditindaklanjuti," ujar Wayan Koster.
Usai menggelar pertemuan dengan Pemerintah Provinsi Bali, Menteri Pariwisata Widiyanti melanjutkan kunjungan dengan bertemu sejumlah pelaku industri pariwisata Bali di The Tugu, Canggu, Bali.
Dalam pertemuan ini, Menteri Pariwisata berdiskusi dan menyerap aspirasi dari para pelaku mengenai peluang dan tantangan dalam mendukung pengalaman berwisata yang berkualitas dan berkelanjutan bagi wisatawan.
Turut hadir mendampingi Menteri Pariwisata Widiyanti Putri, Deputi Bidang Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata, Hariyanto yang ikut serta dalam penjaringan masukan yang akan dirancang sebagai dasar kebijakan lanjutan guna pengembangan Bali sebagai destinasi wisata unggulan dunia. (RBS)