Bandung.Internationalmedia.id.-Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Rafael Situmorang, SH,MH menilai masih banyak keluhan berkaitan dengan Pendidikan dari masyarakat terlebih soal semrawutnya mekanisme penerimaan siswa baru di setiap satuan tingkat pendidikan.
Salah satunya masih banyak siswa yang sulit untuk masuk ke sekolah negeri akibat keterbatasan daya tampung, serta mahalnya biaya pendidikan di sekolah swasta.
Menurut Rafael, kebijakan sementara yang memperbolehkan satu kelas diisi hingga 50 siswa menjadi tidak ideal dan berpotensi menurunkan kualitas pembelajaran di kelas.
Hal itu dikemukakan Rafael dalam agenda Reses Masa Sidang III Tahun Anggaran 2025 di Wilayah RW 3, Kelurahan Melong, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, di Wilayah RW 3, Kelurahan Melong, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Rabu (23/7/2025).
“Secara riset, idealnya satu kelas maksimal diisi 40 siswa. Lebih dari itu, guru akan kewalahan dan suasana belajar tidak kondusif,” ujar Rafael.
Rafael juga turut mendukung rencana pemerintah yang akan menambah Ruang Kelas Baru (RKB) di tahun yang akan datang. Selain itu, Rafael juga mendorong adanya alternatif kebijakan lainnya dengan membuka akses ke sekolah swasta yang mendapat dukungan bantuan dana dari pemerintah, khususnya bagi masyarakat menengah ke bawah.
"Jika tidak bisa di tampung di sekolah negeri, maka dapat memilih sekolah swasta. Tapi pemerintah harus ikut andil untuk memberikan bantuan pendidikan seperti Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) supaya terhindar dari masalah biaya pendidikan" tambah Rafael.
Kegiatan reses ini menjadi salah satu bentuk komitmen Rafael untuk memastikan kebijakan pemerintah benar-benar berpihak pada kebutuhan masyarakat, terutama dalam bidang pendidikan yang merupakan pelayanan dasar wajib harus terjamin oleh negara.(*)