![]() |
Foto: Bukti transfer |
Jakarta.Internationalmedia.id.-PT BAT Instrumen Bank Internasional yang diwakili kuasa hukumnya, Rivai Zakaria dan Irianto mendatangi Gedung Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya, di kawasan Semanggi, Jakarta Selatan, Senin (7/7) siang.
Kedatangannya dalam rangka memberikan Klarifikasi terkait somasi yang diajukan oleh PT OK Need Enterprise.
"Kami memenuhi panggilan penyidik di Ditreskrimsus Polda Metro Jaya terkait adanya laporan pengelolaan investasi bodong dan memberikan pernyataan klarifikasi terkait somasi yang diajukan oleh PT OK Need Entreprise dalam program pembelian Standby Letter of Credit (SBLC)," ujar Rivai kepada wartawan, usai memberikan keterangan kepada penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.
Penyidik Ditreskrimsus, lanjut Rivai, telah menyatakan bahwa tidak ada peristiwa pidana dalam permasalahan tersebut. "Selanjutnya akan dikenakan restoratif justice, karena PT BAT Instrumen Bank Internasional dengan niat baik sudah melakukan pembayaran kepada Nathaniel Osei Kwakye pada 28 Mei 2025 sebesar Rp 5.123.602.500," jelasnya.
Menurut Rivai, pengembalian dana itu dilakukan kliennya, karena Nathaniel tidak memenuhi persyaratan keanggotaan platinum pada BAT Instrumen Bank Internasional. "PT OK Need Enterprise yang diwakili Nathaniel bukanlah klien resmi kami," tegasnya sambil menunjukkan bukti transfer yang sudah disetorkan kliennya.
Purnawirawan Jenderal bintang satu TNI Angkatan Darat ini menerangkan bahwa kisruh tersebut bermula dari pengajuan pembiayaan SBLC. Ia juga menyayangkan pemberitaan yang menyudutkan kliennya.
"Pemberitaan itu sangat merugikan klien saya, dengan kedatangan saya telah memperjelas bahwa klien kami sudah mengembalikan dana yang bukan dari keanggotaan platinum, jadi tidak benar itu investasi bodong," tandasnya.
Hal senada juga disampaikan Dirut PT BAT Instrumen Bank Internasional, H. Achmad Nur Sulaiman.
"Kami merasa miris oleh pemberitaan media massa. Hal itu sangat merugikan kami. Karena selama ini kami berusaha tidak pernah ada cacat," terangnya kepada wartawan, Jumat (11/7).
Dijelaskan Sulaiman, pihaknya selalu mengedepankan dan menjunjung tinggi etika bisnis profesional terhadap semua klien. Dalam program SBLC oleh OK Need Enterprise, tuturnya, tidak memenuhi persyaratan keanggotaan platinum. "Pengajuan itu sudah ditolak sebanyak 3 kali," katanya.
"Karena kita selalu berusaha melakukan yang terbaik kepada nasabah Dan dalam menjalankan usaha selama ini juga tidak ada masalah," tegasnya.
Diketahui PT BAT Instrumen Bank Internasional merupakan perusahaan perbankan yang berfokus pada penyediaan solusi keuangan perdagangan, termasuk Standby Letters of Credit (SBLC), Letters of Credit (LC), dan Bank Guarantees (BG).
Selain itu, perusahaan ini menawarkan layanan keuangan lainnya seperti penerbitan kartu debit dan kredit, penukaran mata uang, pengelolaan aset likuid, dan fasilitas overdraft (OD).
BAT juga mengoperasikan platform perdagangan yang berfokus pada instrumen keuangan, aset tunai, hard assets, dan komoditas melalui program penempatan dana pribadi.*