![]() |
Abraham Rudy (Kanan) Saat menerima penghargaan/Certificate Apreciation dari Chairman ABDI Rusdi Rusdiah (kiri) |
Jakarta.Internationalmedia.id.- Asosiasi Big Data dan Artificial Intelligence (ABDI) memberikan Penghargaan (Certivicate Apreciation) kepada Dewan Penyantun PSMTI Abraham Rudy Atas Dukungan penyelenggaraan Training dan Beasiswa Kepada Peserta Training dalam Kegiatan Pelatihan Data Protection Officer (DPO) yang diselenggaran oleh ABDI didukung Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia(PSMTI).
Wakil Ketua Umum, Departemen Kebijakan Pelindungan Data, AI & Siber (PEDAS) PSMTI, Dr. Rudi Rusdiah, BE., MA., mengatakan bahwa pelindungan data pribadi menjadi sangat penting mengingat meningkatnya ancaman siber, kesadaran konsumen, dan perlindungan data pribadi bangsa Indonesia.
“PSMTI dan ABDI menggelar pelatihan ini untuk sosialisasi dan kembali mengingatkan masyarakat dan berbagai entitas betapa pentingnya pelindungan data pribadi untuk dapat menghadapi tantangan keamanan siber dan kemajuan teknologi AI yang semakin banyak memanfaatkan data, serta comply (taat) pada UU PDP, menghindari sangsi denda dan sangsi penghentian sementara Pemrosesan DP” ujar Rudi Rusdiah, seperti keterangan yang diterima Selasa,8 July 2025.
Menurut Rusdi Rusdiah, Setelah lebih dari dua tahun, Undang-Undang No 27 Tahun 2022 tentang Pelindungan Data Pribadi (UU PDP) menjadi topik yang hangat, karena perusahaan & organisasi didunia industri dan perdagangan, yang masuk kategori memiliki data skala besar atau data spesifik, seperti perbankan, asuransi, klinik, perhotelan harus segera patuh, untuk melindungi data pribadi masyarakat yang dikelola, dan dikenal sebagai Subjek Data Pribadi (SDP).
![]() |
Sebagian Peserta Pelatihan PPDP DPO |
Dengan pesatnya jumlah pengguna internet dan meningkatnya ancaman serangan Siber, Pelindungan Data Pribadi (PDP) menjadi semakin penting dan mendesak. Apalagi di UU PDP diatur bahwa perusahaan wajib lapor ke Lembaga (Otoritas) PDP dan SDP paling lambat 3 hari setelah terjadi Data Breach (Bobol) atau Kegagalan PDP.
Apabila tidak dipatuhi, sangsinya cukup signifikan hingga mencapai 2% dari omset perusahaan dan disini peran DPO untuk membantu organisasi terhindar dari sangsi denda maupun sangsi penghentian sementara kegiatan Pemrosesan DP (Data Pribadi) perusahaan.
Pelatihan ABDI untuk mempersiapkan PPDP (Pejabat PDP) DPO (Data Protection Officer) ini menjadi sangat strategis dan penting bagi dunia industry & perdagangan di Indonesia, juga dibeberapa negara menjadi Obligation (Keharusan) seperti Singapura, Tiongkok, Uni Eropa dan lainnya.
Dalam Kegiatan Pelatihan ABDI & PSMTI ini, berlangsung dua tahap, selama tiga hari, mulai dari tanggal 11 hingga 13 Maret 2025, untuk tahap pertama dan pada 11 hingga 13 Juni 2025 pada tahap ke dua, bertempat dikantor PSMTI Pusat, Equity Tower. Lt 42, Jakarta Selatan.
Chairman Asosiasi Big Data dan AI (ABDI), sekaligus Wakil Ketua Umum Departemen Kebijakan Pelindungan Data, AI & Siber (PEDAS), PSMTI Pusat, Dr. Rudi Rusdiah, BE., MA., mengatakan bahwa pelindungan data pribadi menjadi sangat penting mengingat meningkatnya ancaman siber, kesadaran konsumen, dan perlindungan data pribadi bangsa Indonesia.
Rusdi Rusdiah juga mengatakan, Abraham Rudy, sebagai Dewan Penyantun, PSMTI Pusat mendukung acara Pelatihan ABDI PSMTI ini, dengan memberikan Beasiswa kepada Helga Abraham, Presiden Asian Chinese Youth Association sekaligus Direktur Simply Wellness Indonesia (bidang kesehatan), serta kepada Tommy Huang, Deputi Bidang Luar Negeri PSMTI Pusat untuk tahap pertama.
Sedangkan pada tahap kedua kepada Bryan Lucky Luciano, Fakultas Hukum, Universitas Surabaya; Jimmy Berlian, ACYA (Asian Chinese Association Youth); Fero Frets Paren Wenur, Authority Lustitla Advocatus law Firm.
Menurut Rusdi Rusdiah, Pelatihan PPDP DPO dapat berjalan lancar dan sukses guna membangun generasi muda yang taat dan siap menjalankan UU PDP di Tanah Air, akan terus dilakukan, dan kepada Dewan Penyantun PSMTI yang telah berkontribusi langsung, ABDI menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya. (RBS)