Notification

×

Iklan

Iklan

Pomparan Toga Sinaga Dukung Keberhasilan Penghijauan di Kawasan Danau Toba

Senin, 12 Mei 2025 | 18:37 WIB Last Updated 2025-05-12T11:37:01Z
Dr Aldon Sinaga(jacket biru) secara simbolis menyerahkan bantuan Pupuk Kimia untuk pemupukan pertama tanaman penghijauan, kepada salah satu petani peserta

Samosir.Internationalmedia.id.- Parsadaan Pomparan Toga Sinaga dohot Boru (PPTSB) berkomitmen mendukung keberhasilan penghijauan di Kawasan Danau Toba Samosir.

Komitmen dukungan ini diterapkan dalam bentuk Kerjasama antara PPTSB Pusat dengan Perum Jasa Tirta I (PJT-I) melakukan kegiatan penghijauan yang tengah berlangsung saat ini. Mengelola kegiatan penanaman tanaman keras produktif pada 50 ha lahan kritis milik masyarakat di Kabupaten Samosir yang secara resmi dimulai pada 30 Nopember 2024.

Kemudian, menandai berakhirnya kegiatan penanaman pada program kerjasama penghijauan ini pada hari Rabu, 30 April 2025 lalu dilakukan kegiatan Monitoring serta Evaluasi Kegiatan Penghijauan di Kabupaten Samosir. Dalam kegiatan tersebut PJT-I mengundang PPTSB sebagai mitra, PT. Inalum, serta masyarakat peserta kegiatan penghijauan.

Ketua pelaksana, Dr. Aldon MHP. Sinaga SP. MMA dalam keterangannya kepada Internationalmedia.id.- petang ini lebih jauh menjelaskan, bahwa penanaman telah dilakukan pada 49,95 ha lahan masyarakat yang dalam program ini berjumlah 70 petak dan dimiliki 38 kepala keluarga.  Sejumlah 19.995 tanaman seperti Apokat, Kemiri, Durian, Cengkeh, Kayu Manis dan Pinus  telah ditanam dan dipelihara dengan baik, sehingga tercapai tingkat keberhasilan hidup lebih dari 85%.  

Bila seluruh tanaman dipelihara dengan baik, pada tahun ke 10 saat seluruh tanaman telah secara optimal berproduksi, nilai ekonomi yang dihasilkan mencapai Rp10 miliar per tahun.  

Bukan hanya produk buah-buahan maupun hasil lain dari tanaman yang ditanam, program ini akan mampu mengikat karbon dioksida  (sekuestrasi) hingga 117,2 ton per tahun. Dan bila karbon yang ditangkap ini dinilai secara ekonomi maka dengan program penghijauan ini terdapat potensi nilai ekonomi karbon lebih dari Rp 58 juta per tahun.

Dikatakan, kelestarian lingkungan Kawasan Danau Toba merupakan hal yang penting yang melandasi segala bentuk aktivitas ekonomi dan sosial di kawasan ini. Tanpa mengesampingkan kultur yang hidup diatasnya Lingkungan fisik yang terbentuk unik secara geologis, dan lingkungan biologis yang terbentuk diatas Kawasan Dana Toba merupakan daya tarik utama kawasan ini.  

Oleh karenanya menjaga kelestarian lingkungan danau Toba merupakan agenda penting menjamin keberlanjutan Kawasan ini.  Sedemikian rupa sehingga lingkungan sosial di sekurang kurangnya tujuh kabupaten kawasan ini memperoleh manfaat ekonomi yang berkelanjutan, tambah Dr. Aldon MHP. Sinaga SP. MMA yang juga Ketua II Pengurus Pusat Parsadaan Pomparan Toga Sinaga dan Boruna (PPTSB), dan Dosen Agribisnis Hortikultura di Politeknik Wilmar Bisnis Indonesia.

Hal ini dikemukakan  Aldo pada acara Monitoring serta Evaluasi Kegiatan Penanaman Penghijauan di Kabupaten Samosir - Kerjasama PPTSB dan Perum Jasa Tirta I, belum lama ini.

Mewakili masyarakat penerima manfaat,  Parik  Sinaga,  Kepala Desa Pardomuan Nauli, dalam pertemuan tersebut menyatakan ucapan terima kasih atas kesempatan berpartisipasi yang diterima masyarakat desa Pardomuan Nauli dari PJT-I melalui PPTSB.  Masyarakat penerima manfaat berkomitmen  untuk meneruskan pemeliharaan tan /aman yang telah diberikan.

Dinas Kehutanan Provinsi  Sumatera Utara yang diwakili Pejabat di lingkungan KPH XIII,  Rana Pakpahan, kembali menegaskan bahwa keberhasilan program penghijauan akan dinikmati kemudian oleh para petani. Seluruh hasil tanaman yang telah ditanam dan dipelihara petani kelak akan memberikan hasil yang sepenuhnya dinikmati para petani peserta program.  Hal yang sama juga ditegaskan oleh Rijal Psalmen, perwakilan PJT-I. 

Mewakiili Pengurus Pusat PPTSB, Sekretaris Jenderal PPTSB, Eduard Sinaga menyampaikan apresiasi dan   kebanggaannya pada komitmen para petani yang juga merupakan warga PPTSB.  Eduard menegaskan bahwa progrma ini adalah salah satu model penghijauan dimana masyarakat dilibatkan secara langsung.  

Keberhasilan menyelesaikan kegiatan penanaman dalam waktu yang singkat dan tingkat keberhasilan yang tinggi memberikan semangat bahwa seluruh jajaran PPTSB siap menerima tanggung jawab yang lebih besar untuk kegiatan penghijauan yang lebih luas. 

Eduard juga menyampaikan ucapan terima kasih pada PJT-I yang telah memberikan kesempatan bagi PPTSB sebagai mitra dalam program penghijauan di Kabupaten Samosir. Ia juga menyampaian pokok pikir dan gagasan bahwa pendekatan kultural melalui organisasi marga, memiliki potensi yang besar untuk mempercepat pemulihan lingkungan hidup di Kawasan Danau Toba. 

Peluang akan semakin besar bila bibit dapat mulai dipersiapkan masyarakat di wilayah penghijauan, sehingga resiko kematian akibat kegagalan bibit dalam beradaptasi maupun kerusakan dalam pengangkutan akan dapat ditekan. 

Dalam Kesempatan terpisah pegiat lingkungan Dr. Wilmar Eliaser Simanjorang, Dipl_Ec.,M.S, menyatakan apabila upaya penghijauan sebagaimana dilakukan PPTSB dilakukan untuk menyelesaikan potensi 25.000 ha lahan kritis di Kawasan Danau Toba,  setiap tahun tidak kurang 5 trilliun potensi ekonomi baru akan terbentuk dari produksi dan tataniaga hasil tanamana penghijauan.  Potensi ekonomi ini juga akan diikuti dampak perbaikan ekologis dan keberlanjutan ekosistem dan kelestarian bentang alam geologis kawasan danau Toba.   
 
Dalam kegiatan ini Pengurus Pusat PPTSB juga secara simbolis menyerahkan bantuan biaya tanam senilai lebih dari 60 juta pada seluruh petani peserta program. Selain itu diserahkan pula bantuan pupuk untuk pemupukan tanaman  yang telah ditanam.  Pada kesempatan ini PJT-I juga menyerahkan bantuan sembako bagi petani yang berpartisipasi dama program ini. *

×
Berita Terbaru Update