![]() |
Ketua DPRD Jawa Barat, Buky Wibawa, saat memberikan keterangan pers. Foto: DPRD Jabar |
Bandung.Internationalmedia.id.- Ketua DPRD Jawa Barat, Buky Wibawa, meminta agar gagasan pendidikan militer untuk remaja gagasan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi yang memicu pro dan kontra langsung diteliti dilapangan.
Gagasan pendidikan militer ini, Buky melihat program ini bisa menjadi langkah awal dalam mencari solusi atas maraknya kenakalan remaja di wilayahnya.
“Pendidikan militer yang sedang berlangsung bisa dijadikan percontohan, dan menjadi objek penelitian agar output dari pendidikan militer tersebut dapat disimpulkan dan menjadi bahan pertimbangan atau solusi dalam mengatasi kenakalan remaja,” kata Buky Wibawa pada Rabu (7/5).
Meski memberi dukungan, Buky tak menutup mata terhadap gelombang kritik yang muncul. Sebagian kalangan menilai kata “militer” dalam program itu terkesan menyeramkan dan kurang tepat diterapkan pada anak-anak.
“Memang banyak yang meminta kajian lebih mendalam mengenai program tersebut karena, menuai beragam kritik. Seolah-olah anak akan dimiliterisasi karena terdapat kata militer,” ucapnya.
Menanggapi kritik tersebut, Buky mengajak semua pihak untuk terlibat langsung mengamati pelaksanaan program di lapangan. Menurutnya, observasi langsung diperlukan untuk menilai sejauh mana efektivitas metode ini dan apakah cocok dijadikan pendekatan pembentukan karakter remaja.
Program pendidikan militer ini, lanjutnya, wajib dipantau dengan serius karena masa remaja adalah masa rentan di mana pembentukan karakter sangat menentukan masa depan.
“Fase remaja merupakan fase pencarian jati diri, terlebih lagi apabila mereka berkelompok, kelompok tersebut yang mempengaruhi pola pikir remaja. Sehingga, pendidikan ini penting bagi remaja untuk melatih karakter remaja,” pungkasnya.(Ter)