Tajikistan.Internationalmedia.id.-Dubes RI, untuk Kazakhstan, Dr. M. Fadjroel Rachman melakukan kunjungan kerja ke Dushanbe, Tajikistan (26-29/09).
Kunjungan kerja ini merupakan tindak lanjut atas pertemuan tahun lalu ke para stakeholder dan rencana perayaan 30 Tahun hubungan diplomatik Indonesia Tajikistan yang akan diselenggarakan pada tahun depan.
Sejak pembukaan hubungan Diplomatik antara Indonesia dan Tajikistan pada 25 Januari 1994, kedua negara telah membangun hubungan yang kuat dari segala sektor utamanya ekonomi dan sosial budaya serta pendidikan.
Kunjungan antar pemimpin kedua negara dan pejabat tingkat tinggi terus dilakukan sampai saat ini dan hal ini yang semakin menguatkan hubungan diplomatik kedua negara.
Kuliah umum Dubes RI kepada para Civitas Academia di Tajik National University dan Technological University Tajikistan memaparkan tentang “Indonesia Diplomacy."
Kemudian, peran dan tugas Diplomasi di negara akreditasi dalam hal ini Tajikistan, dimana Diplomasi Ekonomi merupakan prioritas utama yang sedang dan akan dilakukan dalam meningkatkan kerjasama ekonomi kedua Negara.
Kedepan setelah sebelumnya dilakukan pertemuan dengan para rektor di kedua universitas untuk menindaklanjuti MoU yang telah ada dengan Universitas Pertamina serta membicarakan rencana pengembangan kedepan atas kerjasama tersebut. “Education is the Future, without Education there is No Future", ungkap Dubes RI pada kesempatan pertemuan tersebut.
Promosi seni dan budaya juga ditampilkan pada kesempatan kuliah umum demikian juga dengan promosi wisata Indonesia sebagai upaya brand awareness untuk meningkatkan citra positif Indonesia dengan menampilkan Tari Topeng Bali dan Tari Zapin yang disajikan secara apik oleh Staf KBRI Astana yang mengundang decak kagum para civitas academia yang hadir.
Disela kunjungan, Dubes RI melakukan pertemuan dengan Federasi Pencak Silat Tajikistan dengan membawa pesan agar pesilat Tajikistan dapat mengikuti event-event Internasional baik di wilayah Asia maupun Dunia, dengan tujuan agar para pesilat dapat menimba pengalaman serta peningkatan kualitas.
Pemberian alat-alat pendukung silat diserahkan Dubes RI sebagai bentuk dukungan nyata untuk perkembangan pesilat di Tajikistan.
Melengkapi kegiatan, Dubes RI melakukan pertemuan dengan Perpustakaan Nasional Tajikistan sebagai tindak lanjut kerjsama dengan Perpusatakaan Nasional Indonesia yang menginisiasi adanya Forum Diskusi “Rumi" yang akan diselenggarakan secara hybrid oleh kedua negara dapat diselenggarakan bertepatan dengan perayaan 30 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesai-Tajikistan pada tahun depan.
Kolaborasi Indonesia dan Tajikistan dalam segala sektor baik dari sektor ekonomi, sosial budaya, pendidikan dan people-to-people contact akan terus dikembangkan dari masa ke masa dan hal ini lah yang akan terus menguatkan hubungan diplomatik kedua negara yang saat ini telah sangat baik, tutup Dubes Fadjroel.(marpa)