Notification

×

Iklan

Iklan

Sumedang Jadi Lokasi Program KKN Tematik Gotong Royong Membangun Desa

Senin, 25 September 2023 | 22:17 WIB Last Updated 2023-09-25T15:17:29Z
Pj. Bupati Sumedang Herman Suryatman bersama Forkopimda Kabupaten Sumedang di Pendopo Pusat Pemerintahan Sumedang, Senin (25/9)

Sumedang.Internationalmedia.id.- Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang menggelar program Perguruan Tinggi Mandiri Gotong Royong Membangun Desa Tipe 3 melalui KKN Tematik. 

Pelepasan mahasiswa yang berjumlah  258 orang oleh Forkopimda Kabupaten Sumedang di Pendopo Pusat Pemerintahan Sumedang, Senin (25/9), menandai dimulainya program tersebut.

Sebagai bentuk kolaborasi dengan perguruan tinggi, Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang menggelar program Perguruan Tinggi Mandiri Gotong Royong Membangun Desa Tipe 3 melalui KKN Tematik. Pelepasan mahasiswa yang berjumlah  258 orang oleh Forkopimda Kabupaten Sumedang di Pendopo Pusat Pemerintahan Sumedang, Senin (25/9), menandai dimulainya program tersebut.

Pj. Bupati Sumedang Herman Suryatman usai menghadiri kegiatan tersebut mengatakan, ke 258 mahasiswa tersebut akan disebar di 26 desa dan 26 kecamatan di Kabupaten Sumedang. "Kita lepas 258 mahasiswa dari 48 Perguruan Tinggi ke 26 desa dan 26 kecamatan. Masing-masing desa sekitar 10 orang," ujarnya.

Menurut Herman, program tersebut merupakan kerjasama antara LLDikti Wilayah IV dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang dan 48 perguruan tinggi. "Kita gotong royong, kita 'patungan'. 

Disatu sisi mudah-mudahan ini bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan di sisi lain memberikan bekal yang luar biasa kepada adik-adik mahasiswa dalam rangka merdeka belajar," tuturnya.

Herman menyebutkan, program tersebut adalah pembelajaran kontekstual, artinya  betul-betul aktualisasi di lapangan bagi para mahasiswa. "Nanti ada multiflier effect untuk yang bersangkutan dan masa depannya. Bagi kami juga (Pemda Sumedang) jelas mendapatkan manfaatnya yang sangat besar," katanya.

Diterangkan Herman, terdapat tiga indikator kinerja utama sebagai hasil kesepakatan dengan LLDikti dan perguruan tinggi yang terlibat. "Indikator pertama adalah meningkatnya literasi masyarakat miskin, kemudian yang kedua adalah zero new stunting dan ketiga yakni meningkatnya daya saing desa," ujarnya.

Menurut Herman program tersebut merupakan sebuah terobosan yang luar biasa karena berangkat dari kebutuhan dan berangkat dari tujuan serta dilakukan secara gotong royong. "Mudah-mudahan bukan hanya bermanfaat bagi Kabupaten Sumedang, tapi juga memberikan inspirasi untuk kabupaten/kota lainnya di Jawa Barat bahkan di Indonesia," imbuhnya.

Kepala LLDkti wilayah IV M. Samsuri mengatakan, program Perguruan Tinggi Membangun Desa digagas ketika program Kampus Merdeka pertama kali diluncurkan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia Tahun 2020. "LLDikti wilayah IV sebagai ujung tombak di kementerian terus melakukan kolaborasi dan menggerakkan perguruan tinggi," ujarnya.

Kelebihan dari program tersebut, menurut Samsuri ialah dalam satu desa nantinya tidak hanya dimonopoli oleh satu perguruan tinggi saja. "Jadi beberapa Pergurian Tinggi masuk supaya terjadi sinergi, kolaborasi, dan juga saling sharing satu dengan yang lainnya," katanya.

Samsuri mengungkapkan, program tersebut juga dianggap best practice karena berdasarkan pengamatannya, jika ingin sukses membangun desa, justru diawali dari pemerintah daerahnya. "Begitu pemerintah daerahnya memberikan ruang, maka kita mulai terjun. Apalagi di support oleh stimulus-stimulus program, saya yakin ini tidak ada alasan lagi untuk tidak sukses," katanya.

Ditambahkan Samsuri, hal lain yang menjadi kelebihan dari program tersebut yakni karena melibatkan banyak perguruan tinggi maka terjadi sharing antar perguruan tinggi untuk melakukan akuisisi capaian pembelajaran. 

"Ini full 20 SKS diberikan untuk mahasiswa bersangkutan dengan tiga indkator tadi. Terutama saya  sangat menyoroti dengan adanya one village one product , saya kira ini satu inovasi tantangan," katanya. (mar)

×
Berita Terbaru Update