Notification

×

Iklan

Iklan

Tiap Tahun Pemkab Sergai Harus Mampu Menurunkan Stunting 3,55%

Senin, 21 Agustus 2023 | 20:17 WIB Last Updated 2023-08-21T13:18:08Z
Sekretaris Daereah Kabupaten (Sekdakab) Sergai M. Faisal Hasrimy, AP, MAP,
pada kegiatan pembukaan Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Tahun 2023 yang digelar di Aula Sultan Serdang, Komplek Kantor Bupati Sergai di Sei Rampah, Senin (21/8/2023)


Sei Rampah.Internationalmedia.id.- Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Sergai M. Faisal Hasrimy, AP, MAP, menyatakan, dalam mencapai target prevalensi stunting yang telah ditetapkan 14% pada 2024, maka Kabupaten Sergai harus mampu menurunkan 3,55% tiap tahun.

“Upaya percepatan pencegahan stunting menjadi tidak mudah jika berhadapan dengan kondisi objektif yang terjadi di masyarakat. Tentunya Serdang Bedagai tetap optimis bahwa segala bentuk intervensi yang dilakukan dalam jangka panjang dapat dirasakan manfaatnya,” jelas Faisal.

Hal ini disampaikan Sekretaris Daereah Kabupaten (Sekdakab) Sergai M. Faisal Hasrimy, AP, MAP, ketika membuka kegiatan Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Tahun 2023 yang digelar di Aula Sultan Serdang, Komplek Kantor Bupati Sergai di Sei Rampah, Senin (21/8/2023).

Menurut Sekdakab, aksi konvergensi yang mendasar adalah dengan melakukan aksi nyata dan terkoordinasi dalam jangka panjang yang diyakini efektif dalam mencegah stunting dan menurunkan angka balita stunting. 

Disampaikan bahwa jika salah satu tantangan masalah kesehatan yang harus dituntaskan di Kabupaten Sergai adalah persoalan balita stunting. 

Ia menyebut bahwa upaya percepatan pencegahan dan penanggulangan stunting yang telah dilakukan di Sergai adalah dengan mencari dan menangani penyebab langsung dan penyebab tidak langsung yang dilakukan melalui pendekatan secara menyeluruh melalui intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif. 

Intervensi sensitif berarti intervensi yang dilakukan di luar sektor kesehatan dengan keterlibatan lintas sektor, organisasi profesi, masyarakat, dan potensi swasta. 

Hal ini menyentuh semua penyebab tidak langsung terjadinya kasus stunting yang ada di Sergai, namun menjadi akar masalah yang sangat mendasar, ujarnya.

Hal ini menurutnya merupakan instrumen dalam bentuk kegiatan untuk meningkatkan integrasi intervensi gizi sensitif dalam pencegahan dan penurunan stunting nagi target sasaran balita stunting.

Tujuannya menyelaraskan perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pemantauan, dan pengendalian kegiatan antar sektor, pemerintah, masyarakat, organisasi profesi dan swasta dengan mendapat dukungan dari semua pihak. 

Mulai tingkat pemerintahan kabupaten, kecamatan, hingga pemerintahan desa, dan non-pemerintah, katanya lagi.

Dirinya meyakini bahwa seluruh pihak terkait baik OPD, organisasi, dan profesi mempunyai tekad yang sama untuk bekerjasama menurunkan stunting di bawah standar nasional. 

Maka dari itu ia berharap agar pertemuan hari ini dapat menjadi wahana evaluasi dan pemantauan penyelenggaraan koordinasi percepatan penurunan stunting pada tahun 2023.

“Melalui pertemuan ini kita dapat menjalin kerjasama yang lebih maksimal. Kita juga harus dapat mengakselerasikan program serta langkahlangkah strategis secara konvergen dan terintegrasi dalam peningkatan capaian kinerja masing-masing. 

Pertemuan hari ini juga harus mampu mendorong dan menguatkan konvergensi antar program yang selama ini sudah berjalan dan dilaksanakan. Hasilnya kita diskusikan bersama terhadap pemangku kepentingan lainnya, serta disosialisasikan kepada para pihak dan semua level agar dapat memahami dan melaksanakannya,” tandasnya.

Hadir dalam kegiatan ini di antaranya Kepala BAPPEDA Sergai, Rusmiani Purba, SP, MM, Kepala Dinas Kesehatan dr. Yohnly Boelian Dachban, Kepala DP2KBP3A dr. Helminur Iskandar Sinaga, M.Kes, Camat dan Ketua TP PKK Kecamatan, Kepala Puskesmas se-Kabupaten Sergai serta seluruh Tim Percepatan Penanggulangan Stunting Kabupaten Serdang Bedagai. (MC/Ida)

×
Berita Terbaru Update