Notification

×

Iklan

Iklan

Menlu Retno Bilang 23 Juta Rakyat Afghanistan Menghadapi Ancaman Kelaparan

Senin, 20 Desember 2021 | 09:42 WIB Last Updated 2021-12-20T02:42:39Z
Menlu RI, Retno Marsudi

Jakarta.Internationalmedia.id.- Menteru Luar Negeri RI, Retno Marsudi menyatakan, saat ini ada 23 juta rakyat Afghanistan menghadapi ancaman kelaparan.

Fasilitas kesehatan dipenuhi anak-anak yang kekurangan gizi dan
70% guru tidak mendapatkan gaji dan jutaan anaks dikhawatirkan tidak dapat sekolah.

Hal ini disampaikannya dalam Press Briefing Menlu RI Pertemuan Luar Biasa Menlu OKI Islamabad, 19 Desember 2021. Pertemuan Extra Ordinary para Menlu OKI mengenai situasi kemanusiaan di Afghanistan yang baru selesai diselenggarakan di Islamabad,diikuti setidaknya 24 di tingkat Menteri Luar Negeri dan Wakil Menteri.

Saya masih ingat…bulan September di sela-sela Pertemuan Majelis Umum PBB di New York saya lakukan pembicaraan dengan sejumlah Menlu OKI dan juga dengan Sekjen OKI dan usulkan pentingnya OKI untuk adakan Pertemuan emergensi mengenai situasi di Afghanistan.

Kenapa saya usulkan hal tersebut?.Karena Indonesia melihat bahwa situasi kemanusiaan di Afghanistan kita khawatirkan akan semakin memburuk….

Sebagaimana disampaikan oleh USG on Humanitarian Affairs and Emergency Relief Coordinator (UNOCHA), Martin Griffiths situasi kemanusiaan di Afghanistan sangat memprihatinkan.

Untuk itu OKI memiliki tanggung jawab moral dan mengambil langkah konkrit membantu rakyat Afghanistan. Situasi diskusi tersebut saya sampaikan di bagian awal statement saya di pertemuan OKI hari ini.

Dikatakan, dalam statementnya juga disampaikan bahwa dari semua laporan dan informasi yang saya peroleh hanya ada satu kesimpulan yaitu bahwa situasi kemanusiaan di Afganistan semakin memburuk, tambah Retno.

Pertemuan OKI ini merupakan momentum yang baik untuk menangani tiga isu sebagai satu kesatuan atau as part and parcel. Pertama, OKI harus dapat memobilisasi dukungan dan resources untuk tangani krisis kemanusiaan di Afghanistan.

Dalam kaitan ini saya telah sampaikan bahwa Indonesia sudah siap untuk berkontribusi. Indonesia saat ini sedang siapkan bantuan makanan berkoordinasi dengan badans PBB yang berada di lapangan.

Kedua, penting untuk dibuat satu roadmap mengenai upaya untuk memenuhi komitmen Taliban yang disampaikan 16 Agustus 2021yaitu: Membentuk pemerintah yang inkluisf.

Menghormati    HAM termasuk  hak    perempuan   dan  anak perempuan, dan tidak menjadikan Afganistan sebagai tempat breeding dan training bagi terorisme.

Saya tekankan bahwa semua inisiatif OKI akan sulit diimplementasikan tanpa adanya kemajuan yang signifikan dari Taliban untuk memenuhi janji-janjinya. Pendekatan “Help Us to Help You" dengan Taliban harus dilakukan.

Ketiga, OKI dapat berperan sebagai jembatan dengan negara donor. Sebuah roadmap bantuan kemanusiaan dan pengaliran kebutuhan keuangan dapat dibahas dengan donor di berbagai fora terkait.

Saya tekankan kembali bahwa tiga hal ini sangat penting artinya bagi terciptanya Afganistan yang damai, stabil dan sejahtera. Juga bahwa OKI tidak boleh melupakan saudara-saudara kita di Palestina.

Saya sampaikan bahwa Indonesia secara konsisten akan selalu berada Bersama rakyat Palestina dalam perjuangan memperoleh keadilan dan kemerdekaannya, kata Retno mengakhiri.(lys)

×
Berita Terbaru Update