Notification

×

Iklan

Iklan

DPRD Jabar Tekankan, Pemerintah Harus Peduli Limbah Medis Dampak Pandemi

Rabu, 15 September 2021 | 09:33 WIB Last Updated 2021-09-15T02:33:40Z
Pimpinan dan Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat melaksanakan Kunjungan ke Kantor PT. Jasa Medivest Anak Perusahaan dari BUMD Jasa Sarana yang khusus menangani Limbah B3 ( Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun ) di Kawasan Industri Karawang, Selasa 14 September 2021

Karawang.Internationalmedia.id.-Untuk meninjau limbah medis imbas dari kenaikan Pandemi Covid 19 di Jawa Barat khususnya di Kabupaten Karawang, Pimpinan dan Anggota kunjungi PT. Jasa Medivest Karawang. 

PT. Jasa Medivest ini merupakan anak perusahan BUMD Jawa Barat (PT. Jasa Sarana) yang tumbuh dalam bidang usaha jasa pengelolaan limbah B3 medis di Indonesia.

Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat KH. Tetep Abdulatip mengatakan, bahwa pihaknya ingin mengetahui secara langsung pemasalahan limbah medis dampak dari meningkatnya Pandemi Covid-19 di Jawa Barat khususnya di Kabupaten Karawang.

"Pasti banyak jumlah limbah medis akibat meningkatnya pandemi covid-19, akan tetapi berdasarkan masukan dari PT. Jasa Medivest jumlah limbah yang masuk ke sini itu masih dibawah kapasitas," ucapnya usai mengunjungi PT. Jasa  Medivest di Kabupaten Karawang, Selasa, (14/09/2021).

Ia menyebut, bahwa kapasitas pengelolaan limbah B3 Medis ditempat tersebut sampai dengan 24 ton per hari, namun masih dalam batas aman karena limbah yang masuk hanya 22 ton.

"Kapasitas pengelolaan limbah medis disini itu berkisar 24 ton per hari, dan jumlah limbah yang masuk kesini itu masih 22 ton per hari, jadi menurut kami itu aman," lanjutnya.

Tetep juga mendukung terhadap langkah - langkah yang telah dilakukan oleh perusahaan swasta dalam menangani limbah B3 medis ini, apalagi PT. Jasa Medivest merupakan anak perusahaan BUMD, sehingga perlu didukung dengan memberikan kebijakan-kebijakan yang strategis.

"Kondisi seperti ini dapat dipastikan limbah B3 Medis tidak akan berdampak kepada lingkungan dan mengganggu kesehatan masyarakat," tutupnya.(mar)

×
Berita Terbaru Update