Desa Japura Bakti Cirebon, Menunggu Bakti Anak Negeri
internationalmedia
Last Updated
2021-08-14T11:17:43Z
 |
Anggota DPRD Jabar, Daddy Rohanady pada Reses III di Kabupaten Cirebon |
Cirebon.Internationalmedia.id.- Desa
Japura Bakti kerap terendam banjir. Kini desa itu menunggu bakti anak negeri.
Demikian disampaikan oleh anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Daddy Rohanady
melalui telefon genggamnya kepada media pada Selasa (10/08/2021).
Japura Bakti merupakan salah satu
dari sebelas desa di Kecamatan Astanajapura, Kabupaten
Cirebon, Jawa Barat. Desa tersebut merupakan hasil pemekaran Desa Japura
Kidul dan Desa Japura Lor. Nama Japura Bakti disematkan oleh pemuka agama,
yakni KH Abdul Muin.
"Melihat kondisinya
sekarang, tampaknya Desa Japura Bakti butuh perhatian serius dari berbagai
pihak. Betapa tidak, balai desanya saja kerap kali terendam banjir. Biasanya
minimal 80 cm. Bahkan, pernah terendam mencapai ketinggian 1,5 meter," papar
Wakil Ketua Fraksi Gerindra itu.
Sebenarnya, masih menurut Daddy,
Desa Japura Bakti juga membutuhkan perbaikan jalan selebar 5 meter dengan
panjang sekitar 3 km. Bisa dipastikan bahwa desa tidak mungkin membiayai
pembangunan infrastruktur sebesar itu.
Oleh karena itu, Kuwu Japura
Bakti memberinya "oleh-oleh" untuk disampaikan kepada Gubernur Jabar
agar memperhatikan kebutuhan jalan masyarakat desa tersebut.
"Desa minta bantuan soal
perbaikan jalan dan mengatasi banjir. Banjir di Desa Japura Bakti dikarenakan Sungai
Singaraja yang selalu meluap. Hal ini akibat pembangunan tol yang hanya memberi
saluran sangat kecil. Sebelum ada tol, saluran airnya cukup besar.
Desa juga tidak pernah
kebanjiran. Sekarang desa sering terendam sampai 12 jam. Balai desa saja
terendam minimal 80 cm, bahkan pernah 1,5 meter. Ini butuh penanganan serius.
Ini butuh bakti anak negeri, baik di tingkat kabupaten, provinsi, maupun pusat
(DPR RI)," ujar dewan asal dapil Cirebon-Indramayu itu.
Daddy menyatakan, bisa saja balai
desa dipindahkan. Masalahnya, bukan cuma balai desa yang terendam, tetapi
mayoritas rumah penduduk di sekitar balai desa juga terendam. Jadi, solusinya
bukan memindahkan balai desa, tetapi mengatasi penyebab banjir itu sendiri.
Daddy sangat berharap, semua
pihak mau memperhatikan nasib anak bangsa yang secara kebetulan saja tinggal di
Desa Japura Bakti. Butuh perhatian serius dari Badan Pengelola Jatal Tol,
Pemerintah Kabupaten Cirebon, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan Pemerintah
Pusat.
Selain itu, ia menyatakan memang
butuh kolaborasi dan sinergitas antara DPRD Kaupaten Cirebon, DPRD Provinsi
Jabar, dan DPR RI untuk mengatasi banjir tersebut.
Dalam kesempatan tersebut Daddy
juga menerima aspirasi dari Ketua Himpaudni Kabupaten Cirebon. Himpaudni
menyampaikan bahwa mereka membutuhkan bantuan riil, baik kebijakan maupun
finansial. Selama ini mereka seolah "dipingpong" sehingga tidak jelas
solusinya.(mar)