Bupati Toba, Ir Poltak Sitorus
Toba.Internationalmedia.id.-Terkait video viral
yang memperlihatkan sejumlah orang berusaha menahan seorang pria yang kemudian
diketahui berusaha menyebarkan Covid-19, Bupati Toba menyampaikan, pihaknya
melihat bahwa pihak Satgas Covid-19 Kabupaten Toba bekerja profesional.
"Sebenarnya
Satgas kita itu sudah profesional melakukan tugasnya. Seketika, kepala desa
menerima informasi dari Dinas Kesehatan bahwa ada warganya yang terkena
Covid-19, langsung beliau kerja, carikan tempat dan bicara dengan
keluarga," ujar Bupati Toba Poltak Sitorus di Kantor Bupati Toba pada
Senin (26/7/2021).
Bagi pengidap
Covid-19 yang adalah warga Desa Pardomuan, Kecamatan Silaen ini, ia menjelaskan
bahwa Satgas Covid-19 telah menyiapkan tempat isolasi mandiri dan makanannya
selama 14 hari.
"Dan itu sudah
dilakukan, dan di desa itu cukup bagus. Tempat isolasinya bagus, makanan
disiapkan. Bahkan disiapkan untuk 14 hari," terangnya.
"Sudah
disediakan, artinya tidak ada kekurangan makanan. Tidak ada kekurangan
pelayanan," sambungnya.
Lalu, ia
menyebutkan bahwa pengidap Covid-19 tersebut senantiasa berupaya menularkan apa
yang dideritanya kepada banyak orang yang ia temui.
"Bapak ini
berusaha keluar-keluar, merangkul orang, memeluk orang. Berusaha untuk menemui
orang, termasuk juga istrinya.Nah hal ini kan sudah membahayakan orang, ini
ancaman nyawa loh. Kalau virus sudah ada di dalam tubuhnya, lalu berusaha dia
menularkan itu, itu sama dengan membahayakan orang lain, menimbulkan kematian
bagi orang lain," sambungnya.
Ia juga
menyampaikan bahwa sekumpulan pria yang lengkap dengan alat hanyalah berupaya
mengamankan pria pengidap Covid-19 dari bahaya penyebaran virus tersebut.
Jadi itu sangat
berbahaya. Maka kejadian itu, yang kita lihat masyarakat melakukan pengamanan
bagi warga di situ dengan cara menangkap, mengamankan orang ini.
Tapi waktu itu
belum ada APD yang ada di situ, maka dipakai di situ alat-alat, yang kita lihat
di situ wah kenapa sampai digituin, sambungnya.
Lebih lanjut, ia
memberikan alasan mengapa sekelompok orang tersebut harus menggunakan alat seperti
yang terlihat dalam video yang viral tersebut dengan durasi 37 detik tersebut.
Bahwa sebenarnya
dari keterangan Kepala Desa untuk menjaga jarak, agar jangan menyentuh warga,
maka pakai alat.Terutama pengamanan badannya agar bisa dikontrol dan bisa dikendalikan.(MC/Ung)