Awak Tim Sepakbola Putra Pelatda Jawa Barat, PON XX Papua. Dari kiri-kanan: Sujana "Batigol", H Laga Sudarmadi, Yudhiantara, Faizal. |
Bandung.Internationalmedia.id.-Hasil dari 4 kali uji tanding di Jawa Tengah dan DIY, menjadi kajian dan evaluasi tim sepakbola putra Pelatda Jawa Barat PON Papau 2021.
Tim Pelatih Sepakbola Jabar yang dipimpin, Yudhiantara, pelatih, Sujana"Batigol" dan Udin
Rafiudin pelatih keeper, Faizal pelatih fisik,
memikul dan mengemban tugas berikut tanggung jawab mempertahankan gelar
juara sepakbola PON 2016, pada PON XX Papua.
Kolektifitas kerjakeras seluruh awak tim pelatda
cabor sepakbola putra Jawa Barat dengan manajer Erwan Setiawan (wakil bupati
Sumedang) dan H Laga Sudarmadi (wkl manajer), pun demikian Asosiasi Provinsi
PSSI Jawa Barat.
Tim sepakbola putra Jawa Barat untuk PON 2021,
ketika ujicoba sebanyak 4 kali, dan memilih lawan yang kualitasnya di atas tim
pelatda Jabar itu, hasilnya cukup positif, ujar Yudhiantara pelatih kepala,
yang didampingi H Laga Sudarmadi Wakil Manajer, saat dijumpai
internationalmedia.id(IM), usai latihan dilapangan sintetis Lodaya Bandung,
siang tadi (Selasa,7/7/2021).
Dikatakan, akhir Juni pihaknya akan melakukan uji coba
di Jawa Tengah dan DIY, melawan tim peserta liga 1 dan 2, hasilnya lumayanlah,
meski ada kekurangan ya kita evaluasi.
Ketika melawan Persijap Jepara(liga2) Jabar unggul
1-0, kemudian lawan tim liga 2 yaitu PSG Pati, kalah 0-3, lantas di Bantul DIY
melawan tim anggota liga2 Jabar menang 4-2.
Diakhir uji coba lawan tim asuhan senior saya, Kang
Jajang Nurjaman (Barito) yang sedang TC di Sleman DIY, hasilnya draw (2-2),kata
Yudhiantara, putra H Indra Tahir mantan pelatih Persib.
Untuk meningkatkan performa tim selama menjalankan
program pemusatan latihan yang diramu secara rotasi, kadang digelar di
Sumedang, Bandung, tim sepakbola bagian putra Jabar, belum lama ini juga
melalukan 2 kali ujicoba dengan PSKC Cimahi hasilnya menang dan kalah.
"Bukan ukuran kalah atau menangnya pada
rangkaian ujicoba, tetapi dilihat dari bagimana penerapan skema permainan dalam
pertandingan itu dikembangkan, melihat fisik anak-anak dan terutama pada aspek
mental. Karena pemain kita muda muda, maksimal usia 23 tahun, sehingga, mereka
ditempa mental agar bisa mengatasi persoalan dilapangan saat bertanding, jelasnya.
Beranjak dari hasil ujicoba itulah, tim melakukan
evaluasi dan terus meningkatan perbaikan aspek yang dinilainya kurang, baik
teknik, taktik, fisik terutama mental. Latihan pagi-sore dilahan semangat oleh
pemain.
Dengan masih diperkuat oleh 3 pemain eks PON 2016,
(Pian Hadiansyah, Rizki DG, Fachrul), tim sepakbola Jabar, harus memperkuat
mental tanding dan mental juara, Pemain eks PON diminta secara
konstruktif(membangun) aspek mental pemain lainnya.
" Ya bagaimana mereka senior bisa menularkan
mentalnya ke juniornya, mereka kan sudah tau bagaimana ketika meraih juara PON
2016 dengan mental yang kuat, tambah Yudhiantara.
Memasuki pekan kedua Juli 2021, progres tim
sepakbola putra Jawa Barat PON Papua, baru mencapai 80%, artinya pada sisa
2bulan hingga cabang sepakbola PON Papua dipertandingkan, tim pelatih masih
memiliki waktu untuk menyelesaikan program latihan hingga peak performancenya.
Malahan dalam sepekan ini tim pelatih harus menyeleksi
dari 22 menjadi 20 pemain, sesuai kuota. Agar bisa dicantumkan pada entry by
name, seperti yang diminta Koni Jawa Barat.
Kekuatan tim juga ditopang pemain berstatus
profesional yang semula pernah dikontrak PT Persib Bandung Bermartabat(PT PBB),
dan sekarang sudah kembali beralih status menjadi pemain amatir, seperti Agung
Mulyadi, Wildan Ramdani, Ilham Kolba, Pian Hadiansyah dan Ade Chandra(keeper).
Yudhiantara sang arsitek tim sepakbola pelatda Jawa
Barat, menelisik tim putra yang dinilainya bakal menjadi kompetitor, Papua
jelas lebih siap karena tuan rumah, Jatim, Sulsel, tim itu tidak bisa dipandang
sebelah mata, namun pada prinsipnya ke 12 tim peserta PON akan hadir dalam
pertandingan dengan persiapan yang sama hingga gaya khasnya masing masing.
Program ditengah masa pandemi terlebih tatkala PPKM
dirasa oleh tim pelatda sepakbola putra Jawa Barat cukup menyulitkan, seharusnya
tim yang didampinginya itu sudah merencanakan TC di Pangandaran pada cuaca
panas, namun karena pembatasan kegiatan (PPKM), program TC Pangandaran yang
akan dijalani selama 2 Minggu, akan dimulai akhir Juli 2021, itupun masih
tergantung sikon. Di Pangandaran nantinya juga akan dilakukan ujicoba, sebelum
kembali TC di Bandung dan Sumedang, kata H Laga Sudarmadi, Wakil Manajer.
Hal lain yang sangat esensial pada pematangan tim, menurut
Faizal pelatih fisik, posisi VO2Max sudah mencapai di atas 50, rencana akhir
Juli akan dilakukan lagi test fisik untuk meningkat Vo2Max hingga 60. (PH)