Notification

×

Iklan

Iklan

Sabar ! Cabor Atletik Jabar Gagal Pantau Lawan

Senin, 19 Juli 2021 | 15:37 WIB Last Updated 2021-07-19T08:37:38Z

Coach Tim Pelatda Atletik Jabar nomor jarak pendek PON, Ernawan Witarsa (duduk tengah), usai latihan dilintasa stadion Atletik Pajajaran Bandung

Bandung.Internationalmedia.id.-Para atlit cabang olahraga Atletik di daerah kecewa atas ditundanya kembali kejuaraan atletik Jateng Open 2021 yang seyogyanya akan digelar 22 Juli 2021

 

Penundaan ini merupakan untuk yang kedua kalinya akibat pandemic dan PPKM saat ini.

 

Event ini seharusnya menjadi ajang pemetaan atlet yang akan manggung di PON Papua. Semula Jateng Open akan diselenggarakan awal Juli 2021, namun ditunda dan seyogyanya akan digelar 22 Juli 2021, sehingga belum jelas kapan kejuaraan yang akan dipusatkan di Semarang Jateng itu diselenggarakan.

 

Pelatih Cabang Olahraga Atletik Tim Pelatda Jabar PON 2021, Ernawan Witarsa dalam keterangannya, Senin, 19/7/2021 di Sekretariat Pengurus Daerah Persatuan Atletik Seluruh Indonesia(PASI) Jawa Barat, Jl Pajajaran Bandung, menuturkan, tertundanya event skala nasional menjelang PON ini, cukup menyulitkan daerah khususnya atlet Jawa Barat dalam memantau kekuatan lawan jelang PON Papua, guna memenuhi target 7 emas untuk Jawa Barat.

 

"Jateng Open ditunda lagi gara gara covid, jadi Tim Atletik Jawa Barat belum bisa memantau kekuatan lawan sehingga programnya menyesuaikan saja. Artinya lahan ujicoba pada Jateng Open tidak bisa, kita tetap sesuaikan dengan program.

 

Memang bisa saja untuk memantau lawan itu, dapat mengoptimalkan Sport Intelijen dan Forensik Koni Jabar, tetapi KONI pun tidak mungkin melakukannya, karena atletik tidak ada event, ujarnya.

 

Menurutnya, secara umum cabor Atletik Jawa Barat sangat mendambakan suasana perlombaan, harapannya Agustus 2021, kejuaraan setara nasional bisa diselenggarakan, andai saja masih tidak bisa akibat pandemi.

 

Atletik Jabar PON 2021, tetap selaras dengan program yang diarahkan pada peak performance nya pada PON XX. Jawa Barat dengan melakukan test khusus saja.

 

Intinya peaknya itu di PON, selain itu Jabar akan membuat test cabor Atletik untuk masing masing nomor, tetapi sambil harus memantau event Jateng Open jadi atau tidaknya digelar.

 

Kalau Jateng Open gagal lagi, Jabar harus bikin dalam bentuk parameter pada Agustus 2021. Misalnya diambil dari masing masing nomor, seperti nomor sprint 100 meter, diambil catatan waktu pada jarak 30 meternya atau 50 meternya dan 150 meter.

 

Termasuk power hingga trio meternya, ini sudah ada catatannya jadi kalau meningkat, otomatis prestasinya juga meningkat." kata Ernawan Witarsa, semifinalis atletik pada Olympiade Los Angeles- 1984 itu.

 

Dikatakan, masuk Juli 2021, tim pemusatan latihan daerah Atletik Jawa Barat, saatnya gencar dengan ujicoba, mengingat dalam progresnya masuk tahap persiapan khusus sampai Agustus 2021.

 

Nomor jarak pendek yang ditangani Ernawan Witarsa dilaporkan hasil latihannya meningkat, khususnya bagian putri, basetimenya bagus, kendati ada 2 atlet yang terpaksa harus di-upgrade karena dipastikan trendnya turun lagi, seperti M Ramdan Fitriadi setelah 1 bulan setengah absen berlatih karena mengikuti seleksi organik.

 

Namun Ramdan atlet nomor estafet sekarang sudah bergabung lagi termasuk Sumatroleko yang sempat mengikuti tugas  latihan perang di Sumatera  Selatan, dari kesatuannya. Alhamdulillah Leko panggilan Sumatroleko sudah mendapat ijin dari KASAD, untuk bisa berlatih kembali dengan tim pelatda Atletik Jawa Barat.

 

Kekuatan cabor Atletik Jabar PON XX, kelak harus bersaing dengan Jawa Timur yang pada PON 2016 meraih 15emas dan DKI 5emas, Jawa Barat mendapat 7emas PON 2016.

 

Dalam persaingannya itu Jabar disokong atlet pelatnas Sea Games, seperti Eki Febi Ekawati(Tolak Peluru, L Cakram, L Martil),Tresna Puspita (L Cakram, Martil), Agus Prayoga (5000M, 10.000M, Marathon), Hendro(Jalan Cepat 20KM), Halomoan Edwin Binsar(jarak pendek), Tyas Murtiningsih dan Erna Nuryanti (100, 200, Estafet 100).

 

Kata Enawan Witarsa, Sea Games Hanoi Vietnam ditunda dan belum ada surat pemulangan atlet dari Pelatnas, maka atlet asal Jabar yang berstatus pelatnas tetap ikuti programnya, terutama yang di Jakarta maupun venue pelatnas lainnya. Hal itu justru menguntungkan Jabar,katanta mengakhiri.(PH)

×
Berita Terbaru Update