Menlu Retno, dalam press briefing virtual,Kamis(1/7/2021)
Jakarta.Internationalmedia.id.-Menlu RI, Retno
Marsudi melakukan pertemuan dengan Ratu Maxima, dalam kapasitasnya sebagai
Penasehat Khusus Sekjen PBB mengenai isu Financial Inclusion dan Honorary
President of the G20 Global Partnership for Financial Inclusion di
Denhaag,Belanda.
Dalam pertemuan dengan Ratu Maxima, pembicaraan
terfokus pada isu financial inclusion dan Retno menyampaikan perkembangan
Indonesia dalam isu financial inclusion, kata Menlu Retno, dalam press briefing
virtual pada Kamis (1/7/2021).
Disampaikan bahwa bahwa sepanjang tahun 2020,
Indonesia telah mencapai kemajuan inklusivitas keuangan. Indeks inklusivitas
keuangan Indonesia telah mencapai 81 persen pada 2020 dibandingkan dengan 76
persen pada 2019.
Kemudian, data OJK tahun 2019 juga disampaikan yang
terus mengalami kemajuan.Capaian tersebut diakui oleh Ratu Belanda dan dianggap
sebagai model untuk dapat dibagi pengalamannya dengan negara lain.
Secara khusus kita membahas mengenai peran perempuan
dalam ekonomi. Perhatian perlu diberikan bagi perempuan dalam isu financial
inclusion dan juga digital ekonomi, tambah Retno.
Selain itu, dalam pertemuan dengan PM dan Menlu
Belanda yang dilakukan secara terpisah, digunakan kesempatan untuk membahas upaya untuk meningkatkan
kerjasama bilateral antara Indonesia-Belanda.
Belanda adalah salah satu mitra ekonomi Indonesia
terpenting di Uni Eropa.
Berkaitan
dengan hal itu, secara khusus kita membahas mengenai peran perempuan dalam
ekonomi. Perhatian perlu diberikan bagi perempuan dalam isu financial inclusion
dan juga digital ekonomi.
Untuk perdagangan, pada 2019 Belanda adalah negara tujuan ekspor RI terbesar di Eropa dengan nilai sekitar USD 3,2 miliar. Pada 2020 di saat pandemi, Belanda menjadi tujuan ekspor terbesar bagi Indonesia di Eropa dengan nilai USD 3,1 miliar.
Dalam investasi, pada 2019 Belanda merupakan investor terbesar dari Eropa dengan 1.346 proyek senilai USD 2,6 miliar.Dan di tahun 2020 di saat pandemi, Belanda menjadi investor kedua terbesar setelah Swiss dengan nilai USD 1,4 miliar.
Di dalam pembicaraan saya dengan Menlu Belanda, salah satu hasil yang konkret adalah keputusan Pemerintah Belanda untuk memberikan bantuan vaksin ke Indonesia sebesar 3 juta vaksin jadi.Pengirimannya akan dilakukan secepatnya.
Dalam pertemuan bilateral tersebut, baik dengan Menlu Belanda maupun PM Belanda, kita juga menjajaki kemungkinan kerja sama yang serupa, tetapi untuk obat-obatan terapeutik,kata Retno.(lysmar)