Kroser pelatda Jabar PON XX-Papua, saat berlatih dan melompati table top disirkuit Cambora, Desa Raharja Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang (Jawa Barat) |
Bandung.Internationalmdia.id.-Pada Juni 2021 diinformasikan dan diperoleh kabar dari PB PON bahwa nomor Motor Kros PON 2021 akan menggunakan kendaraan Spesial Engine SE, yang disiapkan oleh Panitia Besar PON di Papua.
Namun hingga
informasi ini di Rilis, Pengurus Provinsi Ikatan Motor Indonesia IMI Jawa Barat,
belum menerima kepastian akan hal itu. Frans Tanujaya, Ketua Harian Pengprov
IMI Jabar mantan Technical Deleate Cabor Balap More PON 2016, sekaligus Pelatih
Kepala Motor Kros Jabar PON XX, menyatakan ketika dihubungi Initernationalmedia.id,
pagi tadi (Kamis,8/7/2021).
Dikatakan,
awalnya diperoleh informasi dari PB PON, peserta motor Kros membawa kendaraan
masing masing, kemudian berkembang kendaraan yang digunakan harus sejenis, dan perkembangan
terkahir yang dicantumkan pada buku technical handbook, kendaraan KTM
disediakan PB PON.
"Ya
kalau memang disediakan oleh PB PON, tetap belum ada kejelasan atau ketegasan.
Mana surat dari Pengurus Pusat Ikatan Motor Idonesia PP IMI sebagai top
organisasi induk cabor balap motor di PON, termasuk surat dari Koni Pusatnya.
Saya sudah meminta pertemuan dengan PP IMI untuk membahas dan memastikan iya
atau tidaknya kendaraan spesial engine itu disiapkan PB PON.
Saya ingin
dibahas PP IMI dengan Pengurus Provinsi IMI se-Indonesia. Hasilnya agar daerah
segera menyesuaikan, tetapi pusat belum ada pertemuan, justru technical
delegate digantilagi, ujar Frans Tanujaya.
Akibat belum
ada kejelasannya mengenai pengunaan kendaraan spesial engine SE 250 dan 125 CC
itu, maka tim pelatda motor Kros Jabar mengalami kegamangan untuk menggunakan
kendaraan spesial engine yang diberikan Koni Jawa Barat kepada IMI Jabar,
sebagai kendaraan untuk latihan.
Padahal Iwan
Hermawan sang pelatih yang setiap harinya memimpin latihan di sirkuit Cambora,
desa Raharja Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang, kemarin petang
(Rabu,7/7/2021) berujar, sudah waktunya kroser asuhannya itu berlatih
menggunakan jenis kendaraan spesial engine standar, seperti yang disiapkan Koni
Jabar, agar handling maupun camistri didapat.
"Kan
ada 2 unit motor yang sekarang ada di IMI Jabar, ya kalau diperkenankan bisa
diturunkan untuk berlatih anak anak, akan lebih bagus. Apalagi sekarang kan
saatnya latihan speed, terus waktunya menseleksi pembalap, jadi Iwan biar fair
menentukan Kroser terbaiknya yang akan tampil di PON Papua. Tetapikan kebijakan
ada di IMI Jabar," pinta Iwan "Bontot" Hermawan.
Menanggapi
hal itu, Dian Ramdani, selaku Sekretaris Umum IMI Jawa Barat sekaligus sebagai
manajer motor Kros Jabar PON 2021, memiliki strategi tekait belum dipergunakannya
kendaraan spesial engine SE itu untuk latihan.
Mengingat
belum ada kejelasan hingga legal standingnya mengenai keputusan disediakan atau
tidaknya SE KTM pada PON oleh PB PON, meski pada THB hal itu sudah dijelaskan.
IMI Jabar
belum berani menurunkan itu, jangan sampai kita terkecoh, taunya kita harus
membawa kendaraan sendiri ke PON, padahal kendaraan sudah dipakai habis habisan
saat latihan, lalu apa senjata kita nanti di PON.
Terkecuali kalau memang sudah ada kepastian dan keputas, lain soal. Lha wong ini belum ada surat
dari IMI Pusat dan Koni Pusat yang menyatakan kendaraan jenis Spesial enginenya
disiapkan oleh PB PON di Papua. Ini yang menjadi kendala. tegas Dian Ramdani.
Sementara
tim pelatda motor Kros, rentang waktu Juli-Agustus, merupakan seleksi menuju
finalisasi kroser, baik itu untuk
perorangan dan beregu 250CC dan 125CC. (PH)