Notification

×

Iklan

Iklan

Judo Jabar Terpaksa Buat Program Alternatif

Rabu, 07 Juli 2021 | 15:56 WIB Last Updated 2021-07-07T08:56:35Z

Tim Pemusatan Latihan Daerah, Pelatda Judo Jawa Barat, PON XX-2021 Papua, akan mulai tanding 29/9/202

Bandung.Internationalmedia.id.- Untuk menguji kemampuan atlet Judo pelatda Jawa Barat PON 2021, yang ditarget meraih 6-7 emas, mutlak diperlukan lawan latih tanding yang mumpuni.

 

Jika perlu kualitasnya di atas atlet Judo Jawa Barat, namun disayangkan saat ini sedang musim pandemi covid 19, sehingga menjadi kendala jika Judo Jawa Barat itu harus beruji tanding melawan atlet Judo provinsi lain, apalagi harus TC diluar negeri.

 

Arnold Silalahi, Koordinator Pelatih Tim Pelatda Judo Jawa Barat, mengakui, jika anak asuhnya itu harus melakukan ujicoba melawan banyak pejudo dengan berbagai varian.

 

"Kita inginkan mendapat lawan latih tanding dengan model atau varian sebanyak mungkin. Atlet Judo Jabar itu memiliki kemampuan aplikasi teknik yang bagus, namun dengan hasil ujicoba ketika dengan atlet Judo pelatnas di Bali dan Ciloto, hasil evaluasinya kita harus tandingkan dengan pejudo dengan berbagai model atau varian,"katanya.

 

Tim pelatda Judo Jawa Barat dengan kekuatan 10 atlet putra (3atlet dipelatnas) dan 7 atlet putri. Kini dihadapkan pada persoalan bisa atau tidaknya training camp dan ujitanding diluarnegeri akibat covid melanda dunia, terkecuali Uzbekistan yang dimonitor oleh Tim Pelatda Judo Jabar, bisa membuka akses dan menerima.

 

Selaku koordinator pelatih sekaligus Sekretaris Umum Pengurus Provinsi Persatuan Judo Seluruh Indonesia PJSI Jawa Barat, Arnold Silalahi, tanpa membuang waktu, kini sudah merancang program alternatif berintikan sparing partner.

Saatnya kurang tepat jika sparing melawan pejudo provinsi lain mengingat pandemi, alternatifnya, tim pelatda Judo Jabar, akan memanggil sekitar 20-30 atlet Judo dari Kota Kabupaten Bekasi, Kota Bogor, Kota Bandung dan Kabupaten Karawang, untuk menjadi atlet latihtanding.

 

"Saya sudah sampaikan program tersebut ke Satlak Pelatda Jabar pada Kamis pekan silam, ya sambil menunggu kepastian bisa tidaknya Judo ke Korea Selatan. Kan Ketua KONI Jabar melakukan zoom meet dengan pihak Gyong Sangbuk-Do.

 

Ya seperti apa hasilnya hingga saat ini(Rabu,7/7/2021) saya belum tahu. Akan lebih baik jika segera diberitahukan,"tTegas Arnold Silalahi.

 

Program sparing partner dengan atlet Judo daerah itu, idealnya segera digelar pekan depan, karena jika harus menunggu kepastian mengenai try out (luar negeri) yang belum jelas kepastiannya, maka akan mengganggu program pelatda Judo, khawatir tidak fokus, apalagi memasuki pra pertandingan, termasuk hanya sisa sekitar 60-70 hari latihan.

 

Pada sisi lain dengan sparing melawan atlet daerah itu, konsekuensinya Tim Pelatda Judo Jabar harus menanggung semua akomodasi jika memungkinkan juga kompensasinya.

 

"Ya mereka kan jelas ikut TC di Bandung, ada keuntungannya minimal teknik atau skill bertambah, tetapi mereka ini kan harus meninggalkan aktivitas didaerahnya, ini yang menjadi persoalan, mudah mudahan bisa diatasi.

 

Namun kalau menurut saya sih, bisa tidak kalau Koni Jabar mereposisi anggaran, misalnya untuk TC dan sparing ketempat lain," ujar Arnold.

 

Program atlernatif Tim Pelatda Judo Jabar PON 2021 Papua, sudah melakukan koordinasi dengan Pengurus Provinsi Persatuan Judo Seluruh Indonesia PJSI Jabar dan memberitahukan ke Pengcab PJSI sesuai atlet Judo yang dimaksud untuk lawan latih tanding.(PH)

×
Berita Terbaru Update