Rapat Sistem Monitoring dan Evaluasi Kantor Staf Presiden (KSP) bersama Pokja-pokja Satuan Tugas Citarum Harum di Command Center Satgas Citarum Harum, Kota Bandung, Rabu (2/6/2021)
Bandung.Internationalmedia.id.-Penanganan Sungai
Citarum Harum berpotensi untuk menjadi percontohan 14 DAS(daerah aliran sungai)
prioritas lainnya di Indonesia.
Untuk diketahui, Sungai Citarum termasuk 15 DAS
prioritas pemerintah pusat untuk direhabilitasi yaitu Asahan Toba, Siak, Musi,
Sekampung, Ciliwung, Cisadane, Citarum, Serayu, Solo, Brantas, Kapuas, Moyo,
Limboto, Saddang, dan Jeneberang.
Masuknya Sungai Citarum sebagai DAS prioritas
melatarbelakangi Kantor Staf Presiden (KSP) intens melakukan asistensi kegiatan
Satuan Tugas Citarum Harum dalam menyusun Sistem Monitoring dan Evaluasi
(Sismonev) yang ditargetkan tuntas pekan ini.
Tenaga Ahli Madya KSP Hery Suhartono mengatakan,
pada Rabu 2 Juni 2021 kemarin pihaknya telah menggelar finalisasi satu format
yang disebut matriks F8K dalam rangka proses memasukkan kegiatan program
Citarum Harum kedalam Sismonev KSP.
“Karena baru tahun ini melakukan Sismonev, kami akui
memang lebih lama perlu proses yang Intens. Di sini Satgas Citarum Harum banyak
Pokja dengan beda-beda substansinya, beda-beda pola dan standar operasinya,
jadi kita memang harus satu persatu dipersamakan dalam Sismonev,” ujar Hery
usai diskusi Sismonev di Command Center Satgas Citarum Harum, Kota Bandung,
Rabu (2/6/2021).
Menurut dia, tujuan Sismonev sebenarnya untuk
membantu program prioritas presiden agar tercapai tujuannya. Citarum Harum
sendiri masih dalam program prioritas presiden sehingga masuk pada Sismonev
KSP.
“Kami bukan mandor yang melototin, kami hanya
memastikan targetnya tercapai kalau ada kesulitan antisipasi lebih awal. Jadi
seperti early warning. Kalau ada masalah bottle neck dalam perjalanannya, kami
bisa bantu mencari solusi,”ujar dia.
Diakui Hery, dalam prosesnya laporan dan target
pokja di Citarum Harum untuk sementara sesuai dengan harapan. Begitupula dengan
koordinasi bersama Sekretariat Satgas Citarum Harum.
”Dengan Satgas Citarum kami intens berkomunikasi.
Memang inilah prosesnya karena KSP baru tahun ini memberikan perhatian khusus
pada Citarum Harum. Makanya kita masukkan dalam Sismonev supaya bisa jadi
contoh bagi DAS yang lain. Kita punya 15 DAS prioritas, kalau Citarum berhasil
bisa jadi model," ucapnya.
Terpisah, Ketua Harian Sekretariat Satgas Citarum
Prima Mayaningtias mendukung sepenuhnya langkah KSP terkait Sismonev dalam
program Citarum Harum. Hal itu demi tercapainya target program.
“Kami dukung, karena ini masalahnya kan koordinasi
dan sinergitas program,” ucapnya.(Ter)