Notification

×

Iklan

Iklan

Menlu RI akan Minta Dukungan Negara-negara G-20 terhadap Presidensi Indonesia di G-20 ​

Selasa, 29 Juni 2021 | 12:37 WIB Last Updated 2021-06-29T05:37:57Z

Menlu RI, Retno L Marsudi

Jakarta.Intertnationalmedia.id.- Menlu RI, Retno L Marsudi akan menyampaikan dua hal utama pada pertemuan Menteri Luar Negeri G-20 yang akan berlangsung  malam ini, 29 Juni 2021, di Matera, sekitar 66 km dari Bari.

 

Kedua hal utama tersebut, pertama, kesiapan Indonesia untuk menjadi tuan rumah G-20 untuk tahun 2022.

 

Dalam kaitan ini, Indonesia perlu memastikan dukungan negara-negara anggota G-20 terhadap Presidensi Indonesia di G-20. Negara-negara G-20, sampaikan dukungan penuh terhadap presidensi Indonesia tahun depan.

 

Sebagai informasi, tahun ini Indonesia telah menjadi bagian dari troika G-20, bersama dengan Saudi Arabia dan Italia.Dalam pertemuan-pertemuan tersebut, secara singkat saya menjelaskan visi presidensi Indonesia, yaitu memusatkan perhatian pada pemulihan global paska pandemi.

 

Pemulihan yang kita inginkan adalah sebuah pemulihan yang kuat,inklusif dan bermanfaat tidak saja bagi negara G20 namun juga bagi semua negara dunia.

 

Kita akan membangun konsensus menjadi bridge builder dan memastikan kepentingan negara berkembang tercermin dalam keputusan-keputusan G-20.


Dalam upaya ini, Presidensi Indonesia akan mendorong sejumlah isu prioritas antara lain:

è Produktivitas

è resilience atau ketahanan

è sustainaibility dan

è kemitraan atau enabling environment; serta

è global leadership atau kepemimpinan global.

 

Indonesia akan mendorong terciptanya lingkungan yang kondusif bagi pembangunan yang berkelanjutan, inklusif dan hijau, termasuk melalui penguatan ekonomi digital, pemberdayaan perempuan dan pemuda.

 

Saya berbesar hati karena seluruh negara yang saya temui menyatakan dukungan kuat mereka bagi keberhasilan Presidensi G20 Indonesia.

 

Kedua, pentingnya penguatan diplomasi di bidang kesehatan. Program vaksinasi global yang berlangsung saat ini memberikan secercah harapan untuk keluar dari pandemi.

 

Namun harapan tersebut belum merata di seluruh dunia akibat tingginya kesenjangan vaksin antara negara maju dengan negara berkembang.


Munculnya varian baru, lebih mendorong dunia untuk mempercepat vaksinasi secara equal. Dalam kaitan ini, Indonesia terus mendorong diterapkannya kesetaraan akses vaksin bagi semua negara.

 

Beberapa hal yang disampaikan Indonesia dalam rangka mempercepat vaksinasi yang setara, antara lain melalui dorongan:

• berbagi dosis atau doses-sharing; dan

• mendukung proposal TRIPS waiver berupa penghapusan sementara hak cipta untuk vaksin dan pengobatan Covid-19, dimana Indonesia menjadi salah satu negara yang mendukung proposal tersebut, serta

• Menutup kesenjangan pembiayaan untuk ACT-Accelerator.

 

Khusus mengenai isu vaksin dan obat-obatan Covid-19, dapat saya sampaikan bahwa akhir-akhir ini saya melakukan komunikasi intensif, termasuk dengan Menlu India dan Menlu Jepang.

 

Komunikasi saya dengan Menlu Jepang terfokus pada isu dosessharing vaksin. Sebagai hasil dari komunikasi intensif tersebut dan juga kita ulang kembali dalam pertemuan dengan Menlu Jepang akan menyumbangkan sekitar 2 juta dosis vaksin jadi untuk Indonesia.

 

1 juta dosis vaksin direncanakan akan tiba pada 1 Juli 2021, sementara pengiriman kedua menurut rencana akan tiba pada pertengahan Juli 2021.

 

Dalam pertemuan, saya juga jajagi dengan Menlu Jepang mengenai kerjasama di bidang obat-obatan terapeutik. Menlu Jepang akan segera melihat kemungkinan kerjasama penyediaan obat-obatan terapeutik yang diperlukan Indonesia saat ini.

 

Sementara dengan Menlu India, saya menyampaikan harapan agar ijin ekspor beberapa obat-obatan terapeutik dari India ke Indonesia, yang saat ini diperlukan Indonesia, agar dapat diberi kelolanggaran.

 

Sebagaimana temans ketahui, karena situasi Covid-19 di India, maka India memberlakukan pembatasan sementara ekspor vaksin dan obat-obatan ke luar negeri. Permintaan Indonesia dipertimbangkan secara positif oleh India dan Indonesia telah menyampaikan rincian obat-obatan yang diperlukan saat Ini, kata Menlu.(marpa)

×
Berita Terbaru Update