Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Provinsi Jabar Kusmana
Bandung.Internationalmedia.id.-Digitalisasi menjadi
salah satu cara efektif memulihkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM),
dalam situasi pandemi COVID-19.
Dengan digitalisasi, kinerja UMKM diharapkan akan
kembali bergairah meski ruang gerak masyarakat dibatasi akibat COVID-19.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Provinsi
Jawa Barat (Jabar) Kusmana Hartadji mengatakan, banyak pelaku UMKM Jabar yang
mulai memanfaatkan peluang bisnis di pasar digital. Aktivitas pelaku UMKM Jabar
di market place pun semakin masif.
"Di salah satu market place, ada kenaikan
sekitar 31 persen UMKM yang onboarding. Lalu, aktivitas UMKM Jabar di market
place meningkat. Itu terlihat dari pelaku UMKM Jabar yang aktif di market place
mencapai 57 persen," kata Kusmana.
Salah satu faktor penyebab meningkatnya aktivitas
UMKM Jabar di pasar digital adalah Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan
Indonesia. Selain mempromosikan produk UMKM, Gernas BBI mampu meningkatkan
kepercayaan dan antusias masyarakat untuk membeli produk UMKM dalam negeri.
Dalam Gernas BBI di Jabar, kata Kusmana, nilai
transaksi dari penjualan langsung mencapai Rp2,7 miliar. Angka tersebut
berpotensi meningkat karena belum semua kabupaten/kota melaporkan. Kemudian,
Dinas KUK Jabar terus menginventarisasi nilai transaksi dari penjualan tidak
langsung atau online.
"Hampir ada 100 event dalam Gernas BBI di
Jabar. Baru beberapa kabupaten/kota yang melapor ke kita. Transaksinya Rp 2,7
miliar. Itu penjualan langsung. Terus juga transaksi pembiayaan mencapai Rp10,6
miliar," ucapnya.
Kusmana menuturkan, dalam Gernas BBI di Jabar, kriya
menjadi komoditas yang paling banyak diminati setelah fashion dan kuliner.
Situasi tersebut diharapkan dapat mendorong pelaku UMKM yang memiliki produk
kriya untuk terus meningkatkan kualitas.
"Perlengkapan dekorasi rumah naik 89 persen
dibanding tahun lalu, termasuk perlengkapan rumah tangga. Tapi, kuliner tetap
tertinggi. Dan kriya pun sudah mulai meningkat penjualannya," katanya.
Semakin banyaknya pelaku UMKM yang memanfaatkan
peluang bisnis di pasar digital, menurut Kusmana, diharapan semakin cepat juga
UMKM Jabar pulih dan perekonomian daerah bisa terdongkrak.
Kesadaran digitalisasi pelaku UMKM yang terus
meningkat harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh masyarakat dengan
berbelanja online. Apalagi di tengah pandemi, masyarakat dapat tetap berbelanja
sekaligus turut serta mencegah penularan COVID-19.
"Ada market place untuk UMKM. Jabar sendiri
punya borondong.id dan market place lainnya. Sekarang pelaku UMKM sudah mulai
memasarkan produknya secara online. Ini juga membuat peluang UMKM untuk
memperluas pasar semakin besar," ucap Kusmana.(Lys)