Notification

×

Iklan

Iklan

Rekayasa Cuaca, BPPT Berhasil Naikkan Permukaan Air Danau Toba 8,5 CM

Selasa, 18 Mei 2021 | 13:32 WIB Last Updated 2021-05-18T06:32:00Z

Permukaan Air kawasan Danau Toba(MC)

Toba.Internationalmedia.id.-Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) melalui Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) melakukan rekayasa cuaca di kawasan Danau Toba, Sumatra Utara sejak 1-30 April 2021 lalu.

 

Sub Koordinator Perencanaan BPPT dan sekaligus Koordinator Lapangan TMC, Cornel Nababan menyampaikan, pihaknya berhasil melakukan rekayasa cuaca di kawasan Danau Toba sehingga permukaan Danau Toba naik hingga 8,5 Centimeter.

 

"Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) pada prinsipnya mengikuti proses alami yang ada di awan, pertumbuhan awan diinisiasi adanya inti kondensasi (cloud nuclei)," ujar Koordinator Perencanaan BPPT Cornel Nababan, Selasa (18/5/2021).

 

Ia juga menjelaskan perihal proses rekayasa cuaca yang mereka selenggarakan selama sebulan tersebut.

 

"TMC merupakan proses merekayasa pertumbuhan awan dengan menambahkan/menginjeksikan inti kondensasi (berupa bahan semai powder NaCl ataupun Flare Cosat) ke dalam awan dengan menggunakan wahana pesawat. Cukup berhasil ditunjukkan dengan naiknya TMC Danau toba sebesar 8.5 sentimeter," lanjut dia.

 

Adanya tambahan inti kondensasi tersebut akan mempercepat proses pertumbuhan awan, sehingga diharapkan outputnya mampu meningkatkan curah hujan di wilayah target.

 

Dikatakan, pelaksanaan TMC di DTA Danau Toba sendiri dilaksanakan dari tanggal 1 hingga 29 April 2021. Selama rentang waktu tersebut, TMC mampu meningkat tinggi muka air danau toba sebesar 8.5 Centimeter.

 

Proses rekayasa tersebut merupakan hasil Koordinasi dengan pihak kementerian dan BMKG serta pihak lain yang terkait.

 

"Adapun pelaksanaan TMC tersebut dilakukan oleh Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca - BPPT atas permintaan dari PT Inalum (Persero). Juga didukung oleh instansi terkait seperti Kemenko Marves, BPODT, PJT I, BMKG, Kepolisian, Pemda setempat dan PT Angkasa Pura Bandara Silangit," sambung dia.

 

Ia menyampaikan bahwa, rekayasa cuaca pada tahap II akan dilakukan di rentang September hingga Oktober 2021.

 

Lebih lanjut, pihak BMKG juga memberikan uraian seputar rekayasa cuaca yang dilakukan untuk menaikkan permukaan air di perairan Danau Toba.

 

"Untuk kegiatan TMC dari tanggal 1 hingga 30 April 2021, pihak BMKG berkontribusi untuk menyediakan data prakiraan cuaca dan data hujan untuk monitoring jumlah curah hujan yang dihasilkan dalam kegiatan. BMKG bekerja sama dengan pihak BPPT," ungkap Forecaster BMKG Silangit Andreas Silitonga.

 

Ia menyampaikan, BMKG berperan sebagai stakeholder pendukung dalam kegiatan TMC sementara dalam kegiatan teknis kegiatan TMC diatur dan dikomando oleh pihak BPPT.

 

"Pada dasarnya kegiatan TMC ini menggunakan bahan semai untuk memancing dan menambah potensi sistem konvektif di kawasan Danau Toba dengan memperhatikan potensi awan yang terjadi serta arah dan kecepatan angin," sambung dia.

 

Ia juga menyampaikan bahwa dari hasil kegiatan ini mempunyai dampak positif yang mampu menambah tinggi muka air Danau Toba sebesar 7,9 sentimeter dan pihak PT Inalum adalah pengguna utama.

 

"Tentu saja ada, karena user utama dari kegiatan ini adalah Inalum sendiri. Untuk tinggi muka air awal sebesar 903,243 meter, tinggi muka air setelah kegiatan sebesar 903,322 meter. Dengan kegiatan TMC bukan menurun malah menambah tinggi muka air Danau Toba," tutup dia. (MC/Ung)

×
Berita Terbaru Update