Notification

×

Iklan

Iklan

Panglima Santri Kumpulkan Ratusan Santri Jawa Barat Nyanyikan Lagu Indonesia Raya

Senin, 24 Mei 2021 | 11:19 WIB Last Updated 2021-05-24T04:19:27Z

Saat lagu Indosnesia Raya berkumandang di Pangandaran

Pangandaran.Internationalmedia.id.- Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum yang juga dikenal sebagai Panglima Santri Jawa Barat mengumpulkan 150 Santri dan Ajeungan untuk menyanyikan Lagu Indonesia Raya di Pangandaran pada Minggu 23 Mei 2021.

 

Hal ini untuk mengisi rangkaian hari Kebangkitan Nasional,  mengadakan Kemah Nasionalisme di Kampung Singkup Desa Bojong Kondang Kecamatan Langkap Kabupaten Pangandaran.

 

Kegiatan yang digagas oleh Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum bertujuan untuk membangkitkan rasa nasionalisme bagi para santri dan ajeungan, sehingga tuduhan kepada santri dan ajeungan dalam menyebarkan agama tidak lagi dipandang radikalisme.

 

“Kegiatanya untuk membumikan rasa nasionalisme kepada santri dan ajeungan. Jangan sampai ada lagi cap radikal kepada pemuka agama dan satri, apalagi ada bahasa silih polototan, silih delekan (Saling Curiga bhs Sunda-red), “kata Uu.

 

Dengan kegiatan ini diharapkan jangan lagi ada bahasa sedikit-sedikit pemuka agama menyebarkan agama dianggap radikal, pihaknya ingin menyudahi cap radikal dan ketakutan kepada santri dan ajeungan.

 

“Radikal itu kan jauh dari pada agama, sementara ustad dan santri justru membantu bangsa ini dalam membangun SDM yang baik, “terangnya.

 

Adapun untuk para peserta  yang hadir merupakan perwakilan dari wilayah masing-masing, seperti Pengandaran, Kuningan, Tasikmalaya, Banjar, Sukabumi dan daerah lainnya.

 

“Kegiatan ini digelar dua hari satu malam, dan direncanakan kegiatan serupa akan kembali digelar didaerah lain, karena banyak yang minta. Kegiatan ini sangat baik untuk menyamakan persepsi soal cap radikal, “tambahnya

 

Uu pun ber‎pesan pada para santri yang mengikuti Jambore Santri di Pangandaran tersebut untuk bisa menyampaikan wawasan kebangsaan kepada santri lainnya. Baik itu teman maupun murid langsung, santri-santri dengan ilmu bersanad jelas ini.

 

"Mereka harus mampu menjelaskan bahwa Pancasila dan Islam itu sejalan. Contoh misalnya, Ketuhanan Yang Maha Esa itu adalah ajaran tauhid. Lalu Kemanusiaan yang Adil ‎dan Beradab, itu diajarkan Nabi Muhammad saw semisal dalam penaklukan Kota Mekkah (Futhul Makkah) dan bagaimana adab yang baik dijalankan," ucapnya.(Ter)

×
Berita Terbaru Update