Notification

×

Iklan

Iklan

Pangdam III/Slw Prihatin Terjadinya Penambahan Pasien Covid- 19 di Jawa Barat

Senin, 31 Mei 2021 | 19:33 WIB Last Updated 2021-05-31T12:33:08Z

Pangdam III/Siliwangi, Mayjen TNI, Nugroho Budi Wiryanto

Bandung.Internationalmedia.id.- Pangdam III/Siliwangi, Mayjen TNI  Nugroho Budi Wiryanto, prihatin atas terjadinya penambahan pasien yang terpapapar Covid- 19 di Jawa barat.

 

Hal ini diduga karena libur lebaran dan ada tiga Kabupaten yang tingkat penyembuhan cukup lama. Begitu juga, untuk pengujian sample yang masih kurang dan untuk zona merah ada 52 Desa/kelurahan yang ada di Jawa Barat. Juga kedisiplinan dalam melakukan prokes cukup menurun,

 

Keprihatinan ini disampaikan Pangdam dalam Rapat Virtual Komite Kebijaksanaan Penanganan Covid- 19 wilayah Jabar, di Ruang Siliwangi Makodam III/Siliwangi, Jalan Aceh No. 69 Kota Bandung Jawa Barat, Senin (31/5/2021).

 

Untuk itu, Pangdam berpesan kepada para Dandim, melakukan koordinasi dengan instansi terkait dan jangan bosan untuk memberikan sosialisasi tentang pentingnya prokes. Karena dengan menerapkan prokes bisa mencegah penularan Covid- 19.

 

Acara rapat tersebut dihadiri Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar, Kapolda Jabar, Kajati Prov Jabar, Ketua DPRD Prov Jabar, Sekda Prov Jabar, Pejabat Utama Kodam III/Slw dan Pejabat Utama Polda Jabar, serta Pejabat Gugus Tugas Covid- 19 lainnya.

 

Hal yang sama dikatakan Gubernur Jabar Ridwan Kamil, bahwa di wilayah Jawa Barat di nyatakan siaga satu, karena ada kenaikan diakhir pekan bulan Mei yakni kenaikan hingga 8 persen.

Menurutnya kenaikan tersebut, dikarenakan imbas dari libur dan mudik yang bocor meskipun sudah diupayakan, ini harus dijadikan sebagai pembelajaran.

 

“Ada tiga Kabupaten kasus covid- 19 selalu tinggi dan sembuhnya selalu rendah. Yaitu Kabupaten Cianjur, Bogor, dan Kabupaten Garut,” ujarnya.

 

Dengan demikian, untuk Tim Satgas Covid- 19 yang ada di wilayah Kabupaten Cianjur, Bogor, dan Kabupaten Garut, agar memperhatikan, kenapa kasusnya begitu tinggi dan kesembuhan begitu rendah.

 

Untuk segera dievaluasi apakah penularan kurang terantisipasi atau obat kurang maksimal, sehingga penyembuhan kasus penyembuhannya cukup lama.

 

Selain itu, Gubernur menyampaikan ada beberapa daerah yang masih rendah dalam melaksanakan vaksinasi yaitu Kabupaten Sukabumi, Kuningan, dan Kabupaten Indramayu. Untuk wilayah tersebut masih kurang maksimal menurut jumlah vaksinasi yang sudah ditargetkan. (Ter).

×
Berita Terbaru Update