Notification

×

Iklan

Iklan

Hati-Hati Agen Tenaga Kerja Gelap di Medan, Ada WNI di Malaysia Mati Membusuk Tidak Bisa Dipulangkan

Selasa, 04 Mei 2021 | 11:59 WIB Last Updated 2021-05-04T07:46:08Z

Dina boru Silalahi

Jakarta.Internationalmedia.id.-Ada Warga Negara Indonesia(WNI), pekerja gelap tanpa dokumen yang mati dan tidak bisa dipulangkan ke Indonesia. Ada yang mati sudah membusuk, dan ada mayat yang tidak ada kepalanya, ada yang kakinya aja, tidak bisa dipulangkan karena tidak ada identitasnya.

 

Hal ini dikatakan Dina Silalahi, seorang mantan Tenaga Kerja Indonesia(TKI), kini bermukim di Malysia yang diviralkan lewat Face Book. Namun ia tidak menyebutkan secara jelas tempat mayat-mayat itu berada. Mereka dinyatakan, case, mati kejut.

 

Menurutnya, WNI yang mati tersebut adalah tenaga kerja gelap yang masuk Malaysia dengan jalur belakang atau gelap  tanpa dilengkapi dokumen resmi. Sebagai orang Indonesia yang bersuamikan orang Malaysia sangat prihatin akan masalah ini. 

 

Selain itu juga Dina Silalahi secara berapi-api menyebutkan dan sangat menyesalkan tenaga-tenaga kerja gelap korban Perusahaan atau PT di Medan yang tidak bertanggung jawab itu.


 Kini juga Dina sedang mengurus 100 orang tenaga kerja Indonesia illegal yang ditahan dan gajinya tidak dibayar.


Dikutip dari Youtobe FB berdurasi 16 menit lebih yang diviralkan tersebut dengan sedikit emosi dan menggebu-gebu Dina berjanji akan memviralkan korban-korban Perusahaan Medan yang ditipu tersebut. Biar semua tahu dan terbuka secara jelas agar pihak berwenang di Medan tahu.

 

Manusia Dijual


Dina Silalahi juga menyebutkan ada seorang wanita asal Medan bernama K boru S dilecehkan, dijual Agen gelap di Medan sebesar 5000 ringgit atau Rp 18 juta ke “Fordikson”(sejenis panti pijat).


Gajinya tidak dibayar, pegang hand phone juga tidak boleh. Dia disuruh mengurut atau pijak laki-laki dengan katogori urut badan(pijat badan biasa), “urut batin”70 ringgit atau Rp 210 ribu dan “sekali main”(hubungan badan) dengan tarif Rp 500 ribu.

 

“Saya sedang memikirkan laporan apa yang akan saya buat ke polisi di Malaysia agar Agen Gelap itu, mati”, katanya.

 

Selain itu, masih ada tenaga kerja marga Manullang yang kini sedang diurus suaminya ke kantor Imigrasi Malaysia agar bisa pulang ke Indonesia. Tangannya patah, gajinya tidak dibayar dan saat ini sedang sakit.

 

Berangkat dari kasus-kasus ini, Dina berpesan kepada orang-orang Indonesia khususnya Medan Sumatra Utara untuk berhati-hati menerima bila ada tawaran/rayuan tenaga kerja dari Agen-agen gelap. Malaysia tidak seindah yang kau bayangkan di FB, Instagram dll

 

Saat ini, Malaysia menutup penerimaan tenaga kerja karena pandemi Covid-19. Bersabarlah, dan bila mau bekerja di Malaysia, pilih perusahaan atau PT resmi dan Depnaker.

 

Juga lihat, di Kilang apa mau kerja. Banyak perempuan Indonesia yang bekerja di rodi di Kilang kayu dan besi, bekerja keras mengangkat kayu dan besi tidak tahan sehingga sakit. Masa perempuan bekerja mengangkat-angkat kayu dan besi di Kilang, katanya.

 

Untuk itu, pesannya kembali ”kalian orang-orang Indonesia, jangan heppot(heboh) datang ke Malaysia.Lalap(terlena-red bhs batak) jadi babu di Malaysia, malu jadi pembantu di Medan”. Inilah gengsi orang-orang Indonesia yang ada di Malaysia saat ini, tambahnya.(lysmar)


×
Berita Terbaru Update