Jakarta.Internationalmedia.id.- KBRI Tokyo resmikan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Nishio Darussalam di Nishio-city, Aichi-ken, Nagoya pada Minggu (04/04/2021).
Ini dimaksudkan untuk meningkatkan akses pendidikan
bagi para WNI di Jepang sebab, akses pendidikan merupakan suatu hal yang
penting bagi setiap individu.
PKBM Nishio Darussalam ini diharapkan dapat menjadi
contoh untuk tumbuhnya PKBM lain di Jepang. “KBRI Tokyo berkomitmen untuk
memperkuat perluasan dan pemerataan akses pendidikan, serta meningkatkan mutu
dan relevansi pendidikan dasar dan menengah bagi putra dan putri WNI di
Jepang," ujar Duta Besar Indonesia untuk Jepang, Heri Akhmadi.
Dubes Heri Akhmadi menyampaikan bahwa PKBM ini akan
menyelenggarakan kegiatan pelayanan pendidikan dasar dan menengah dan atau
kursus-kursus kecakapan hidup lainnya yang relevan dan dibutuhkan masyarakat
sekitar.
Peserta PKBM akan memperoleh 3 (tiga) mata pelajaran
utama, yaitu: agama dan budi pekerti; Pancasila dan kewarganegaraan; serta
Bahasa Indonesia. Peserta PKBM juga dapat ikut serta dalam program Kejar Paket
A, B, dan C. “Dengan ini, kami berharap putra dan putri WNI yang ada di Jepang
tidak kehilangan jadi diri sebagai Bangsa Indonesia", pungkasnya.
Selain PKBM, pada 24 Februari 2021 KBRI Tokyo juga
telah menandatangani Kerja Sama Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) dengan Politeknik
Elektronika Negeri Surabaya (PENS). Program PJJ ini membuka akses pendidikan
bagi pekerja migran Indonesia yang jumlahnya mencapai 36.000 dan sebagian besar
masih berstatus pegawai magang (Kenshusei).
Berdasarkan Data Imigrasi Jepang, total WNI di
Jepang per Juni 2020 tercatat sejumlah 66.084 jiwa. Tersebar pada 47 Prefektur
di Jepang, dengan konsentrasi tertinggi di Prefektur Aichi sebanyak 6.991
orang, diikuti Tokyo (5.450), Ibaraki (4.226), Kanagawa (4.044), Osaka (3.739),
Shizuoka (3.489) dan Saitama (3.433).(lysmar)
(Sumber: KBRI Tokyo)