Notification

×

Iklan

Iklan

Komisi IV Minta Tambahan 20 Hektar Penampungan Sampah Sari Mukti

Minggu, 04 April 2021 | 14:35 WIB Last Updated 2021-04-19T04:46:37Z

Angota Komisi IV DPRD Jabar, Daddy Rohanady

Bandung.Internationalmedia.id.-Komisi IV DPRD Jawa Barat mengusulkan kepada Pemerintah Pusat tambahan 20 hektar lahan untuk Tempat Pembuangan Akhir(TPA) Sari Mukti Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Jawa Barat.

 

Tempat Pembuangan Akhir Sari Mukti saat ini sudah melebihi kapasitas. Dalam sehari, setidaknya 2.000 ton sampah dari empat kabupaten/kota di wilayah Bandung Raya dibuang ke tempat ini.

 

Hal ini diungkapkan Anggota Komisi IV DPRD Jawa Barat, Daddy Rohanady dalam suatu percakapan lewat Telepon, Minggu(4/4/2021) siang.

 

Dikatakan, permohonan tambahan ini disampaikan dalam suatu kunjungan Komisi IV ke TPA Sari Mukti. Hal itu menarik, kita minta usulan tambahan lagi ke pusat itu 20 ha.

 

Ketika kunjungan Komisi IV sampah sudah menggunung dan ruk-truk itu dipinggir jalan karena pas musim hujan mau masuk itu ngantri, agak susah jadilah dia ngantri di jalan truk truk besar itu.

 

Kalau begitu caranya pengelolaan saya kira , tidak beres !. Kita minta percepatan penanganan TPA Legok Nangka dan Nambo, untuk dilakukan secepatnya.

 

Menurut Daddy, penanganan sampah ini dilakukan oleh PT. Jasa Sarana dan sudah ada pemenangnya. Untuk TPA Nambo, mudah-mudahan. Saya berharap satu satulah bergerak, jadi kalau nambo beres, kemudian Legok Nangka dilakukan akselerasi sehingga tinggal yang di Cirebon kebagian penanganan, kalau nggak, bubar kita. Sampah terus terus dan terus .

 

Itukan air licitnya yang berbahaya, jadi kalau 40 ha itu butuh Ipal yang bagus jangan sampai, karena yang dari Sari Mukti itu endingnya licitnya masuk ipal dibawahnya. Tetapi kan kalau ipalnya gak kerja dengan bagus jatuhnya air licit itu ke anak sungai akhirnya kecitarum juga.

 

Jadi kita berharap licit itu ditangani dengan baik kalau kapasitasnya Cuma untuk 20 ha, ya praktis harus ditambah.

 

Makanya kawan di Bagian Lingkungan Hidup minta penambahan ipal, Saya kira emang beberapa hal butuh diurus secara serius, jangan kita disatu sisi nambah lahan dari 20 menjadi 40 ha, tapi kapasitas ipalnya cuma untuk 20 ha pasti membludalk kan kalau sudah limpas, jatuhnya ke anak citarum dan ujungnya ke Citarum lagi,tambah Daddy.

.

Kita teriak teriak ada limbah B3 masuk ke Citarum, tapi punya kita sendiri ikut juga berkontribusi, kan ironi. Mestinya kan gak begitu kita teriak – teriak ke orang yang kitanya. Baiknya tidak boleh begitu,katanya mengakhiri.(Adikarya)

×
Berita Terbaru Update