Dubes RI untuk Kerajaan Swedia dan Republik Latvia,Isnomo
Jakarta.Internationalmedia.id.-Kerja sama ekonomi,
peningkatan perdagangan dua arah, dan investasi menjadi tiga topik pembahasan
utama pada pertemuan Duta Besar RI untuk Kerajaan Swedia dan Republik Latvia,
Kamapradipta Isnomo dan Menteri Luar Negeri (Menlu) Swedia, Ann Linde
(31/03/2021).
“Terdapat banyak peluang untuk meningkatkan
investasi dan perdagangan dua arah antara Indonesia dan Swedia.
Sebagaimana disampaikan pada pembicaraan antara
Presiden RI dan PM Swedia pada bulan November tahun lalu, kita harus
meningkatkan kerja sama guna merealisasikan potensi yang ada secara penuh, kata
Dubes Isnomo terkait pentingnya Swedia sebagai mitra perdagangan dan investasi
terbesar Indonesia di kawasan Nordik.
Dubes Isnomo juga memperkenalkan Indonesia
Investment Authority (INA), Sovereign Wealth Fund pertama Indonesia yang
bertanggung jawab mendukung pembangunan proyek infrastruktur vital di
Indonesia.
Isnomo juga menggarisbawahi bahwa INA yang baru
terbentuk dapat menjadi peluang untuk menjalin kerja sama ekonomi yang lebih
kuat didukung dengan banyaknya perusahaan Swedia yang beroperasi di bidang
infrastuktur dan telekomunikasi di Indonesia.
Menteri Luar Negeri Swedia, Ann Linde mengapresiasi
hubungan baik di antara kedua negara dan menyampaikan pentingnya menjaga kerja
sama sembari menyatakan, “Penting untuk melanjutkan kerja sama pada isu-isu
multilateral seperti pertahanan dan keamanan serta perubahan iklim."
Menlu Linde juga menyebutkan tentang sistem bis yang
ramah iklim di Swedia yang menjadi salah satu topik utama pada Sweden-Indonesia
Sustainability Partnership (SISP) Week, November lalu untuk memperingati 70
tahun hubungan diplomatik kedua negara.
Menlu Linde dan Dubes Isnomo juga menyampaikan
pandangan positif mereka tentang hubungan ASEAN-UE yang telah meningkat menjadi
Kemitraan Strategis pada bulan Desember 2020. Menlu Linde menggarisbawahi
potensi besar di masing-masing organisasi regional, sementara Dubes Isnomo
menyampaikan terima kasih atas dukungan Swedia terhadap progres perundingan
Indonesia – EU CEPA.
Dikatakan, hubungan diplomatik Indonesia dan Swedia
terbentuk pada tahun 1950. Kedua negara merupakan pendukung multilateralisme
dan berperan penting pada operasi penjaga perdamaian PBB, pemeliharaan
perdamaian dan keamanan internasional, pemajuan demokrasi dan kesetaraan
gender; SDGs dan perubahan iklim. Indonesia dan Swedia merupakan negara netral
di mana parlemen kedua negara telah meratifikasi Perjanjian Kerja Sama
Pertahanan.(lysmar)
(Sumber: KBRI Stockholm)