Wagub Jabar, Uu Ruzhanul Ulum
Bandung.Internationalmedia.id.-Gubernur Jawa Barat
(Jabar) Ridwan Kamil bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah
(Forkopimda) Jabar termasuk ke dalam daftar relawan uji klinis fase 3 vaksin
COVID-19 oleh Bio Farma di Kota Bandung.
Sebagai relawan, gubernur dan jajaran Forkopimda
Jabar melakukan enam kali kunjungan, di antaranya penyuntikan pertama dan kedua
di kunjungan kedua atau Visit 1 (V1) serta ketiga (V2) pada Agustus hingga
September 2020.
Untuk itu, rencananya Wakil Gubernur (Wagub) Jabar
Uu Ruzhanul Ulum-lah yang akan menjadi orang pertama dari lingkungan Pemerintah
Daerah (Pemda) Provinsi Jabar yang akan divaksin di Jabar. Menyikapi hal tersebut,
Kang Uu menegaskan bahwa dirinya sudah siap.
"Sejak awal sesuai arahan Pak Gubernur, saya
harus menjadi orang yang pertama di Jawa Barat untuk melaksanakan penyuntikan
vaksin COVID-19," ucap Kang Uu saat dihubungi dari Kota Bandung, Sabtu
(2/1/2021).
"Oleh karena itu, saya menyatakan siap divaksin
dan tinggal tunggu waktunya kapan sesuai arahan Satuan Tugas COVID-19 Jawa
Barat," tambah sosok yang juga Panglima Santri Jabar ini.
Kang Uu pun mengimbau masyarakat Jabar untuk mau
divaksin. Tujuannya, tidak lain adalah demi memutus mata rantai penyebaran
virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.
"Harapan kami pada seluruh masyarakat untuk
tidak was-was lagi dalam melaksanakan vaksinasi ini. Karena ini merupakan salah
satu upaya pemerintah dalam memutus mata rantai COVID-19 di Jabar maupun
nasional," kata Kang Uu.
"Kalau masih merasa keberatan (divaksin),
ujung-ujungnya tidak melaksanakan, nanti kembalikan lagi masyarakat yang akan
rugi," tegasnya.
Pasalnya, menurut Kang Uu, pandemi yang
berkelanjutan akan terus menahan aktivitas masyarakat sehingga ekonomi menurun.
"Maka salah satu solusi dari pemerintah selain
PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat) dan protokol kesehatan 3M (Memakai masker,
Menjaga jarak, dan Mencuci tangan), ya, itu adalah vaksinasi ini," ujar
Kang Uu.
Ia pun mengatakan, Pemda Provinsi Jabar akan
menunggu arahan dan siap bersinergi dengan pemerintah pusat terkait rencana
pemberian vaksin bagi masyarakat.
Untuk diketahui, Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Budi Gunadi Sadikin telah menetapkan tujuh jenis vaksin COVID-19 yang
akan digunakan di Indonesia, yakni vaksin produksi Bio Farma, AstraZeneca,
Sinopharm, Moderna, Novavax Inc, Pfizer Inc and BioNTech, serta Sinovac.
Meski begitu, pelaksanaan vaksinansi hanya bisa
digelar setelah izin edar atau persetujuan penggunaan pada masa darurat (UEA)
dari BPOM keluar.
Sambil menanti proses itu, Kang Uu pun menegaskan
bahwa Pemda Provinsi Jabar terus meningkatkan kesiapan SDM (Sumber Daya
Manusia) baik tenaga kesehatan maupun penyuntik vaksin, puskesmas, rumah sakit,
hingga storage vaksin (kulkas/alat pendingin).(Ter)